JAKARTA, UPEKS.co.id– Simposium Hari UMKM Nasional yang diselenggarakan di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM RI, Jakarta, Senin (12/8/2024), menjadi ajang diskusi penting bagi para pemangku kepentingan. Salah satunya isu sustainability dalam dunia bisnis.
Salah satu pemakalah menarik perhatian dismapaian Bahrul Ulum Ilham, Konsultan PLUT Sulawesi Selatan, yang membawakan makalah dengan judul “Peran UMKM Mendukung Dekarbonisasi Menuju Net Zero Emission Tahun 2060.”
Dalam paparannya, Bahrul Ulum menegaskan bahwa UMKM bukan hanya sekadar tulang punggung ekonomi dunia, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar dalam mengurangi emisi karbon global.
Menurut data yang dipaparkannya, UMKM mencakup 95% dari seluruh pelaku usaha di dunia, menyumbang 35% terhadap PDB dunia, dan menyerap 50% tenaga kerja global.
Di Indonesia sendiri, UMKM berkontribusi sebesar 61,07% terhadap PDB dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. Namun, kontribusi ini juga diiringi dengan tantangan besar, di mana UMKM Indonesia menghasilkan 216 juta ton CO2 pada tahun 2023, dengan 95% emisi tersebut berasal dari pembakaran energi fosil.
Bahrul Ulum menyoroti bahwa peran UMKM sangat penting dalam mewujudkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk dalam upaya dekarbonisasi.
Ia menyatakan bahwa untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, diperlukan dukungan regulasi, teknologi, serta kerjasama yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. UMKM perlu didorong untuk mengadopsi standar keberlanjutan, seperti penyusunan profil perusahaan sesuai standar Global Reporting Initiative (GRI), serta memutakhirkan teknologi dan elektrifikasi.
Lebih lanjut, Bahrul Ulum menggarisbawahi pentingnya akses UMKM terhadap pendanaan hijau dan teknologi ramah lingkungan.
Simposium ini juga dihadiri oleh para narasumber terkemuka lainnya, seperti Maliki, PhD, Deputi Bappenas, Ronald Walla dari DPN APINDO, dan Dr Henri Gultom dari Universitas Padjadjaran. Mereka turut memperkuat diskusi mengenai strategi dan langkah konkret yang perlu diambil untuk mendorong UMKM menuju ekonomi bersih dan berkelanjutan, serta meningkatkan daya saing global.(rls)