Literasi Digital Sulawesi 2021 Cakap Digital, Sejahtera Finansial

Literasi Digital Sulawesi 2021 Cakap Digital, Sejahtera Finansial

 

Bitung, Upeks. co.id– Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 2 September 2021 di Bitung, Sulawesi Utara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Cara Aman Investasi Online” ini diikuti oleh 608 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.

Bacaan Lainnya

Program kali ini dipandu oleh Tristania Dyah dengan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Former LinkAja dan Lazada Group Lead Integrator Online, Yusuf Abid; staf khusus Gubernur Sulawesi Utara bidang UMKM, Firasat Mokodompit; narablog dan kreator konten digital, Valentina Melati; serta dosen Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo, Bobby Rantow Payu. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama, Yusuf Abid, membawakan tema “Mengenal Marketplace, Aksesibilitas, Jenis, Fitur”. Yusuf mengawali paparannya dengan definisi lokapasar, jenis, dan fitur-fiturnya. Yusuf juga menjelaskan plus-minus lokapasar dan tips aman bertransaksi di lokapasar. “Pilih penjual yang aman, bandingkan produk dengan toko lain, manfaatkan promo, dan perhatikan jaminan kualitas produk,” katanya.

Berikutnya, Firasat Mokodompit menyampaikan materi berjudul “Peran dan Fungsi E-Market dalam Mendukung Produk Lokal”. Firasat menyampaikan kelebihan dan kekurangan lokapasar, tips memilih lokapasar yang cocok untuk berjualan, tips berjualan di lokapasar, serta tips mengelola konten. “Judul mengandung tiga kata kunci, beri lebih dari tiga gambar, komposisi gambar menarik, deskripsi produk jelas, responsif, jaga peringkat, dan berikan promo,” katanya.

Sebagai pemateri ketiga, Valentina Melati membawakan tema “Budaya Digital: Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Valentina mengatakan bahwa saat ini belanja daring makin diminati masyarakat, sehingga tanpa disadari turut mendorong gaya hidup konsumtif. Valentina mencontohkan langkah mengubah gaya hidup konsumtif menjadi produktif. “Misalnya, menjadi pelaku bisnis daring, investasi emas, saham, properti, atau membeli barang yang bisa dijadikan alat produksi,” tuturnya.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Bobby Rantow Payu, menyampaikan tema “Bijak Memilih Investasi Online”. Bobby menjelaskan tentang definisi investasi, contoh investasi di sektor riil dan sektor keuangan, serta beberapa tips memilih investasi daring. “Pahami risiko, pahami mekanismenya, dan manfaatkan platform tekfin,” pungkasnya.

Setelah sesi pemaparan materi, moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut dengan beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Kemudahan berjualan di e-commerce kadang dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan penipuan, misal penipuan melalui tawaran paket usaha daring. Menurut Kak Valentina, bagaimana sikap kita dalam memilih paket usaha daring tersebut? Lebih aman mana antara menjadi reseller atau dropshipper?” tanya Mike Angelo, salah seorang peserta webinar. Valentina Melati menyarankan untuk terlebih dahulu meriset pihak yang menawarkan paket usaha tersebut, apakah terpercaya atau tidak. “Terkait reseller dan dropshipper, kalau kita menjadi reseller, kita perlu mengeluarkan modal, namun harga barang bisa dinaikkan sesuka hati. Sedangkan dropshipper, harga sudah ditentukan, tetapi kita tidak perlu keluar modal. Alternatifnya, tanya ke pemilik, bisa tidak saya menjadi reseller sekaligus dropshipper. Kalau ada yang beli baru dikirim,” terangnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(rls)