Ada Oknum yang Catut Nama Bupati Enrekang Menawarkan Bantuan Jawaban Soal kepada Peserta Seleksi CPNS

  • Whatsapp
Ada Oknum yang Catut Nama Bupati Enrekang Menawarkan Bantuan Jawaban Soal kepada Peserta Seleksi CPNS

ENREKANG, UPEKS.co.id – Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS dan P3K tahun 2021 Di Kabupaten Enrekang disinyalir penuh dengan kecurangan. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa peserta yang komplain dan melaporkan kecurangan tersebut kepada pihak penyelenggara, dalam hal ini BKPSDM Kabupaten Enrekang, Minggu (3/10/2021).

Kecurangan tersebut dilakukan oleh seorang oknum yang mengaku mendapat dukungan dari Bupati Enrekang Muslimin Bando, sehingga berani menawarkan bantuan untuk menjawab soal-soal dengan cara cloning kepada peserta Seleksi CPNS.

Bacaan Lainnya

Nur Habibah salah satu orang yang curiga jika aksi oknum ini akan dilakukan di Enrekang, maka mencoba menggali informasi melalui telepon.

Dari situlah Habibah mendapat informasi dari oknum tersebut bila di Enrekang sudah ada 9 orang peserta seleksi CPNS yang direkrut untuk mendapat bantuan menjawab soal-soal ujian.

“Saya hanya ingin memastikan saja apakah di Enrekang betul ada yang seperti itu, dan ternyata menurut oknum ini, sudah ada 9 orang yang dia daftar,” kata Habibah.

Ada Oknum yang Catut Nama Bupati Enrekang Menawarkan Bantuan Jawaban Soal kepada Peserta Seleksi CPNS

Dari hasil percakapan oknum dengan calon korbannya via telefon, dia menjelaskan apa yang dimaksud Cloning, yakni peserta setelah masuk ruang tes hanya duduk diam saja, komputer akan dikendalikan dari luar oleh orang-orang profesional yang telah ditunjuk melakukan hal tersebut.

Oknum itu mengatakan mereka hanya formalitas saja masuk dalam ruangan, dan yang lebih parahnya lagi karena menurutnya Cloning itu tidak akan ketahuan karena jaringan di Hacker dengan adanya alat sudah terpasang di dalam.

Oknum ini juga menjelaskan jika ketahuan paling jaringan saja yang di putus. Kejahatan yang dilakukan oknum ini dirasakan Habibah sangat merugikan peserta lain yang berjuang mati-matian dengan cara belajar untuk mendapatkan nilai murni.

Untuk itu dirinya dan beberapa temannya memberanikan diri melaporkan hal tersebut kepada Pansel untuk ditindaklanjuti.

Habibah mengatakan bagi mereka yang punya uang dan bodoh pastilah akan menempuh jalan itu, tapi bagi yang tak punya uang dan hanya mengandalkan kemampuannya merasa dirugikan.

“Apalagi oknum itu menjanjikan yang ikut bantuan Cloning nilainya dipastikan 450 ke atas. Bahkan oknum itu mengatakan jika cara ini gagal, maka dia yang akan bayar peserta Rp10 juta per orang,” ungkapnya.

Oknum yang mengaku mendapat dukungan Bupati, Muslimin Bando dalam melakukan aksinya ini memasang mahar Rp200 lebih apabila peserta itu lulus Tes SKB. Peserta baru membayar saat dinyatakan lulus. Namun untuk mengikat peserta yang dia bantu, oknum tersebut meminta jaminan ijazah asli yang akan di pegang oleh oknum tersebut.

Peserta yang sudah fix akan menerima bantuan oknum ini dengan cara kloning juga akan mengikuti briefing untuk mendapatkan petunjuk saat masuk dalam ruang tes.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BKPSDM Kabupaten Enrekang, Jumurdin yang didampingi Gaswan, Sekretaris BKPSDM dan Sekretaris Pansel CPNS Budiman S Fattah mengatakan pihaknya akan menyerahkan masalah ini kepada Tim IT dari BKN yang paham masalah jaringan.

Dia mengatakan jika hal ini betul terjadi, maka akan menjadi bahan evaluasi bagi pelaksanaan Seleksi CPNS mendatang.

“Jadi kita serahkan masalahnya kepada BKN, karena secara teknis BKN yang lebih tahu. Kalau ini benar terjadi, maka Server BKN kecolongan,” tegas Jumurdin.

Mengenai nama Bupati Enrekang yang dicatut oleh oknum tersebut, Jumurdin menegaskan tak mungkin Bupati melakukan hal seperti itu. Mungkin saja oknum ini menggunakan nama Muslimin Bando hanya untuk meyakinkan calon korbannya.

“Saya yakin tidak mungkin Pak Bupati melakukan hal seperti itu,” tegas Jumurdin.

Sementara itu Arifah salah satu Tim IT dari pihak BKN yang saat ini sedang bertugas di Enrekang mengatakan, dirinya tidak punya kewenangan untuk memberikan pernyataan terkait masalah tersebut.

Dia mengatakan tugas dari Tim IT ini hanya memberikan laporan atas kejadian tersebut dan Tim Pansel Pusat yang akan mengambil keputusan selanjutnya.

“Jadi untuk saat ini karena saya juga tidak punya kewenangan, kami di sini hanya mengumpulkan semua informasi dan bukti-buktinya sudah kami laporkan kepada pimpinan,” terang Arifah.

Saat ini Tim IT BKN akan terus mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan tindakan-tindakan lainnya seperti mengecek jaringan dan sebagainya.

“Kami baru akan telusuri kebenaran atau tidaknya. Kami akan kumpulkan dulu informasi dan akan diperiksa lebih lanjut,” tutupnya. (Sry)