ACT Ajak Masyarakat Peduli Kisah Anak Yatim Di Gowa Tempuh Pendidikan Tanpa Seragam Sekolah Layak Pakai

ACT Ajak Masyarakat Peduli Kisah Anak Yatim Di Gowa Tempuh Pendidikan Tanpa Seragam Sekolah Layak Pakai

GOWA, Upeks–Pendidikan adalah jembatan utama menuju masa depan gemilang bagi setiap anak bangsa, dan tentunya setiap anak mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh ilmu pada pendidikan formal dibangku sekolah baik anak yang tinggal di perkotaan maupun yang berada di pelosok Desa.

Pendidikan harus didasari dengan keinginan yang tulus dan didukung dengan kemampuan finansial. Namun perbedaan harus dirasakan oleh salah seorang anak yang saat ini sedang menuntut ilmu.

Bacaan Lainnya
 

Namanya Ruslan (12 tahun), saat ini terdaftar di sekolah swasta tepatnya di SD IT Tangngaparang, Desa Rappoala, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang juga merupakan sekolah di dekat rumahnya, ia harus terasingkan dari teman-teman sebayanya dikarenakan kemampuan finansial yang sangat terbatas.

Ruslan yang merupakan seorang anak yatim kini sudah duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD).

Sejak Ibu Ruslan meninggal, ia diasuh oleh Kakek dan Neneknya yang saat ini pun sudah berusia senja. Namun tuntutan ekonomi mengharuskan kedua lansia tersebut tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kedua cucunya yang sudah yatim.

Cita-cita besar adik Ruslan tidak pernah putus untuk terus belajar dan menuntut ilmu, di dukung oleh sang nenek dan kakeknya dengan penghasilan yang tidak menentu membuatnya optimis dalam meraih mimpi.

“Kadang saya menangis disaat cucu saya menanyakan orang tuanya, apalagi saat ini ia sangat semangat menuntut ilmu demi meraih cita-cita”. Jelas neneknya saat ditemui oleh tim Aksi Cepat Tanggap di kediaman rumahnya pada Ahad (27/2) lalu. (*)

 

Pos terkait