MAKASSAR, UPEKS.co.id — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah dan baju seragam kepada siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) Galesong Baru (Galbar), Sabtu (28/8/2021).
Penyerahan bantuan perlengkapan sekolah dan baju seragam tersebut dilangsungkan di halaman utama madrasah yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso Lrg. 2 dalam rangka mematuhi protokoler kesehatan (Protkes) dengan menggunakan ruang terbuka dan mengenakan masker.
Penyerahan dilakukan Kepala Bidang Pemberdayaan dan Penyaluran Gunawan yang langsung diserahkan kepada siswa-siswi disaksikan Kepala Madrasah Ibtidaiyah, Ustaz Sofyan, S.Pd, M.Pd. dan Ketua Yayasan Madrasah DDI Galesong Baru, H. Ahmad Taslim.
Kepala Madrasah Ibtidaiyah, Ustaz Sofyan, S.Pd, M.Pd. dalam sambutannya sesaat setelah usai penyerahan mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi niat baik BAZNAS Makassar yang telah memberikan bantuan berupa baju seragam dan perlengkapan sekolah kepada siswa-siswinya sebagai antisipasi di dalam pembukaan kembali belajar di kelas dengan tatap muka.
“Bagaimana pun dengan bantuan ini siswa siswi kami nantinya tidak lagi kesulitan, bahkan terbebani dengan kebutuhan perlengkapan sekolah yang biasanya harga melambung tinggi, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang tentu saja banyak orang tua kena dampaknya,” ungkap Ustaz Sofyan.
Karenanya lanjut Ustaz Sofyan dia sangat bahagia dan berterima kasih kepada para pimpinan BAZNAS yang telah berkenan meringankan beban siswa yang rencananya tidak lama lagi belajar dengan sistem tatap muka.
Madrasah DDI Galbar tersebut didirikan pada tahun 60-an oleh Anregurutta KH. Abdurrahman Matammeng. Sederet ulama besar juga pernah mengabdikan diri sebagai guru pengajar hingga akhir hayatnya. Tersebutlah nama KH Suaib Mangga, KH Jafar Marzuki, Drs. KH. Naharuddin, Drs. KH. Baharuddin Saenong, Drs. H. Fatahuddin Abdullah, Ustaz Muin Bulinta, dan yang kini masih aktif memberikan nasehat kepada pelanjutnya Ustaz Drs. H. Mahmud Abbas.
Saat ini Madrasah DDI Galesong Baru membina sebanyak 320 siswa di tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. Alumninya yang sudah mencapai ribuan telah banyak dikenal sebagai ulama, akademisi, guru, memimpin pesantren, bahkan tidak sedikit yang jadi pejabat negara, pengusaha, seniman, budayawan, dan penyair Indonesia. (rls)
