Makassar, Upeks.co.id — Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin mengatakan di tengah pandemi saat ini, proses pemberian gizi maupun pemeriksaan di Posyandu berlangsung dengan standar protokol kesehatan. Seperti memakai masker dan membagi waktu pemeriksaan.
“Posyandu kita buka tetapi dibikinkan aturan-aturan misalnya berjadwal bisa berapa kali dalam seminggu, jam berkunjung juga diatur,” ucap Naisyah, sebagimana dikutip dari laman Antaranews.com, 15 Agustus 2020.
Naisyah membeberkan, penyebab stunting dipengaruhi oleh banyak faktor. Ia pun meminta kebersihan lingkungan menjadi perhatian agar terhindar dari penyakit yang bisa memengaruhi proses tumbuh kembang anak.
“Penyebab stunting karena masalah dalam gizi, sebenarnya kan banyak hal kalau bicara stunting masalah lingkungan, sanitasi, air bersih, karena itu semua memengaruhi tumbuh kembang,” urainya.
Sanitasi yang jelek, kata dia, salah satu pemicu penyakit lantaran menyebabkan daya tahan tubuh menjadi lemah. Selain itu, berat badan menurun dan akhirnya terjadi stunting.
“Faktor lain, seperti masa hamil di lingkungan yang buruk, gizi tidak memenuhi, sanitasi, biar air bersih tidak ada sehingga daya tahan tubuh menurun melahirkan anak yang gizi stunting. Jadi banyak aspek,” ungkap Naisyah.
Naisyah mengigatkan kasus stunting tidak bisa dianggap remeh. Selain Covid-19, Ia mengatakan kasus stunting juga bisa menyebabkan kematian.
“Anak-anak harus dapat imunisasi ulangan, tidak bisa tidak. Itukan bisa menyebabkan kematian bukan hanya Covid-19. Jadi tetap termasuk stunting,” ucapnya.
“Sumber daya manusia kita ke depan bagaimana agar anak-anak di Makassar tidak menjadi anak yang stunting,” pungkasnya.(rul)