Banjir Bandang Lutra Seret 9 Jemaat GPT Radda’, 5 Meninggal 4 Belum Ditemukan

Banjir Bandang Lutra Seret 9 Jemaat GPT Radda', 5 Meninggal 4 Belum Ditemukan

Banjir Bandang Lutra Seret 9 Jemaat GPT Radda', 5 Meninggal 4 Belum Ditemukan

LUTRA, UPEKS.co.id— Banjir bandang yang melanda Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan (Sulsel)  menyebabkan 9 (sembilan) warga jemaat Gereja Protestan Toraja (GPT) Radda’ Desa Radda’ Kecamatan  Baebunta terbawa banjir bandang bercampur lumpur pasir terseret derasnya air dan hanyut.

Bacaan Lainnya

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 20.25 Wita, Senin (13/7/2020) di sungai Radda’ menyeret ke-9 warga jemaat  GPT tersebut yang hingga berita diturunkan masih dalam pencarian oleh pihak muspika, Tagana, TNI, Polri,  relawan, masyarakat setempat dan ormas kemasyarakatan.

Informasi yang dihimpun, Rabu (15/7/2020) Hermanto Penatua Majelis GPT Imanuel Salassa’ yang juga  Sekretaris Posko di Gereja Protestan Toraja (GPT) Imanuel Salassa’ Kecamatan Baebunta menyebutkan, ke-9  korban sementara tidur.

Upaya pencarian yang terus dilakukan terhambat oleh timbunan lumpur bercampur pasir setinggi 1,5 hingga 3  meter.

Korban banjir bandang jemaat Radda’di Kecamatan Baebunta yang sudah ditemukan, meninggal, Indo’ Kano’ (70), Nek Gome’ (70), Mana’ Iren (24), Cucunya Nek Gome, perempuan anak kecil 9 tahun” tutur Hermanto seraya  mengatakan, empat warga Jemaat GPT Radda’ yang belum di temukan, Mama Febi (Norma), Nenek Erlis,  anaknya Nek Erlis dan Cucunya Nek Erlis.

Di tempat terpisah Camat Sabbang Sitti Kidar mengatakan, banjir bandang bercampur lumpur datang juga di tiga  Desa di Kecamatan Sabbang tadi malam, Selasa (14/7/2020) menggenangi rumah warga di Desa Malimbu, Salama dan Desa Sabbang dan ada 175 rumah yang rusak. (yustus).

Pos terkait