BKKBN SULSEL GANDENG PERGURUAN TINGGI SUSUN POLICY BRIEF PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

BKKBN SULSEL GANDENG PERGURUAN TINGGI SUSUN POLICY BRIEF PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

 

MAKASSAR , Upeks.co.id — Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan Paparan Proposal Studi Kasus Praktik Baik (Penyusunan Policy Brief) Percepatan Penurunan Stunting melalui Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Provinsi Sulawesi Selatan bertempat Hotel Remcy Makassar, Jumat (19/05/23).

Bacaan Lainnya

Dalam penyusunan Policy Brief ini, BKKBN Sulsel mengandeng sejumlah pihak diantaranya perguruan tinggi dari Universitas Muslim Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Makassar, Koalisi Kependudukan Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dinas P3AP2KB Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas PPKB Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Tim Satgas Stunting Sulsel serta Paguyuban Juang Kencana.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyiapkan bahan evaluasi dan rekomendasi alternatif bagi pemerintah dalam penyusunan kebijakan penanggulangan stunting baik jangka pendek maupun jangka panjang serta rencana tindak lanjutnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Dra. Hj. Andi Ritamariani, M.Pd, saat membuka kegiatan ini mengatakan Percepatan Penurunan Stunting merupakan Implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang RAN PASTI, dimana dalam pelaksanaanya membutuhkan dukungan dan keterlibatan perguruan tinggi melalui kajian-kajian ilmiah dan penelitian yang

menghasilkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan dalam kebijakan pemerintah daerah terkait Percepatan Penurunan Stunting.

“Harapanya hasil rekomendasi yang disajikan dalam Policy Brief ini dapat diimplementasikan di tingkat Provinsi bahkan di tingkat Nasional sehingga Provinsi Sulawesi Selatan bisa menjadi percontohan bagi Provinsi lain di Indonesia”, harap Andi Rita.

Andi Rita mengatakan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting Sulawesi Selatan hanya mengalami penurunan sebesar 0,2 persen yaitu 27,4 persen tahun 2021 turun menjadi 27,2 persen tahun 2022.

“Melihat kondisi ini dibutuhkan kajian-kajian dan praktik baik dari perguruan tinggi untuk melihat sejauh mana kebijakan pemerintah daerah berdampak dalam percepatan penurunan stunting di Sulsel,”