Penyakit Mulut Dan Kuku Menyerang Ternak Di Enrekang, Ancam Perekonomian Peternak 

Penyakit Mulut Dan Kuku Menyerang Ternak Di Enrekang, Ancam Perekonomian Peternak 

ENREKANG, UPEKS.co.id — Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kini semakin mengganas di Kabupaten Enrekang. Penyebarannya sangat cepat dan kini sudah ada 4 Kecamatan di Enrekang yang tercatat terkena PMK yaitu Kecamatan Buntu Batu, Kecamatan Baraka, Kecamatan Alla dan kini Desa Salassa, Kecamatan Curio juga sudah terserang PMK.

Setidaknya 108 ekor sapi ternak yang saat ini sudah terserang penyakit yang sangat cepat menular terhadap hewan berkuku dua lainnya.

Bacaan Lainnya

Tim Satgas PMK dipimpin langsung oleh Ketua Satgas H. Baba turun langsung melakukan pendekatan kepada pemilik ternak dan melakukan pemotongan bersyarat terhadap 12 ekor sapi di Desa Sumillan, Kecamatan Alla dan 1 ekor di Desa Salassa, Kecamatan Curio.

Kadis Peternakan dan Perikanan Enrekang, Muhammad Alwi mengatakan selain Tim Satgas PMK, Tim Vaksinasi Disnakin juga terus bergerak melakukan vaksinasi agar hewan ternak yang masih sehat tak terjangkit.

Muhammad Alwi mengatakan, baik Tim Satgas maupun Tim Vaksinasi harus seiring berjalan agar upaya pencegahan bisa maksimal.

” Masih ada 46 ribu ekor sapi sehat yang harus kita selamatkan dari penyakit. Jadi kita harus terus bergerak bersamaan dengan Satgas PMK”. Ujar Alwi.

Dia juga menjelaskan saat ini Kabupaten Enrekang sudah menutup akses keluar masuk bagi pedagang sapi. Ini untuk mencegah perluasan penyebaran PMK di daerah yang masih berada pada zona hijau.

Mantan Kadis Perhubungan ini mengatakan, jika penyakit mulut dan kuku ini terus menyerang hewan ternak maka akan mengancam perekonomian masyarakat terutama para peternak. Hal ini disebabkan masyarakat harus melakukan pemotongan bersyarat, selain itu, sapi maupun dagingnya tidak bisa dijual sembarangan.

” Jelas akan berpengaruh pada perekonomian peternak, karena dia tidak boleh menjual ternaknya secara bebas. Perekonomian mereka terancam merosot jika penyakit mulut dan kuku ini terus saja meluas menyerang hewan ternak lainnya yang masih sehat”. Pungkas Kadismakin. (Sry)