Namlea, upeks.co.id – BPJS Kesehatan mengadakan kegiatan Mentoring Dokter Spesialis kepada dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) se-Kabupaten Buru, Selasa (31/08). Tema yang dibahas pada pertemuan tersebut mengenai hipertensi dalam kehamilan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon, H.S Rumondang Pakpahan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan sarana bagi dokter di FKTP untuk menambah wawasan dan pengalaman dari dokter spesialis sekaligus koordinasi tindakan medis yang harus dilakukan ketika mendapatkan pasien yang menderita hipertensi dalam kehamilan.
“Kegiatan ini diadakan sebagai upaya membina komunikasi dan koordinasi antara dokter spesialis dan dokter umum di FKTP. Materi ini sengaja diangkat karena saat ini angka kematian ibu masih cukup tinggi. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat dan dokter di FKTP dapat melakukan pelayanan kesehatan maksimal, khususnya bagi ibu hamil yang memiliki risiko agar angka kematian ibu (AKI) bisa diturunkan,” ujar Mondang.
Yunisetiawaty, dalam paparannya menyampaikan mengenai hipertensi dalam kehamilan dan angka kematian ibu yang masih cukup tinggi di Indonesia.
“Terima kasih kepada BPJS Kesehatan atas terselenggaranya kegiatan mentoring ini. Dalam kegiatan ini saya hanya akan melakukan review dan refreshing materi yang sebenarnya telah didapatkan oleh para dokter sekaligus memberikan informasi terbaru saat ini. Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki target untuk penurunan AKI, rata-rata 5,5% pertahun. Mengenai penyebab kematian ibu yang tertinggi, ialah karena perdarahan, kemudian disusul dengan hipertensi dalam kehamilan, infeksi, gangguan sistem peredaran darah, gangguan metabolik, dan lain-lain,” papar Yunisetiawaty.
Ditambahkan pula olehnya, bahwa perlu juga memperhatikan jika terdapat kasus hipertensi dalam kehamilan karena kematian ibu karena hipertensi juga cukup banyak terjadi.
“Karena hipertensi dalam kehamilan menduduki urutan kedua penyebab kematian ibu, maka kita perlu concern juga dalam kasus tersebut. Pada tahun 2019, ada 1.066 kasus hipertensi dalam kehamilan yang menyebabkan kematian ibu. Jadi, kita harus bisa cepat mendeteksi dan menangani jika terjadi preeklampsia pada ibu hamil karena selain berpengaruh pada ibu, juga akan berpengaruh pada anaknya,” tambah Yunisetiawaty. (yr)