ENREKANG,UPEKS.co.id — Mengantisipasi dan mencegah terjadinya bencana alam, Polres Enrekang melaksanakan Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam Dan Pengecekan Peralatan SAR Diwilayah Kabupaten Enrekang.
Kegiatan ini berlangsung di area Wilayah Sungai Saddang atau yang lebih populer dengan sebutan Swiss, Minggu, 15 Oktober 2020.
Hadir Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya, Wakapolres Enrekang Kompol Azis Taba, Para Kabag, Para Kasat dan Jajaran Polres Enrekang. Selain itu Hadir pula Bupati dan Wabup, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua DPRD Kabupaten Enrekang.
Kapolres Enrekang dalam menggelar Apel tersebut melibatkan Instansi terkait antara lain TNI, Dinkes Enrekang, Satpol PP dan Damkar, BPBD, Dishub, Tagana Dinsos dan Pramuka.
Muslimin Bando bertindak sebagai Inspektur Upacara mengatakan hingga Oktober 2020 tercatat sudah 9 kali terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Enrekang.
” Meskipun sudah di ingatkan jauh-jauh hari sebelumnya namun kebakaran hutan dan lahan tetap saja terjadi. Kebakaran ini sebagian besar disebabkan oleh ulah aktivitas manusia yang membuka lahan baik untuk usaha pertanian maupun perkebunan apalagi ditunjang oleh fenomena El Nino Southern Oscillation (ELSO) yang menimbulkan kekeringan” kata MB.
Bupati mengatakan bencana alam juga disebabkan karena pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan masih sangat minim dan cenderung menganggap bencana alam adalah takdir yang harus dijalani sebagai peringatan dari Allah.
Selain itu belum adanya standar minimal pelayanan infrastruktur yang menjadi acuan didalam melaksanakan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan masyarakat.

Untuk itu melalui kegiatan tersebut, MB meminta kepada seluruh masyarakat Enrekang agar tidak bertindak gegabah apalagi dimusim kemarau.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan tindakan yang mungkin saja bisa menimbulkan kebakaran seperti membuang puntung rokok dan membakar sampah terutama diarea hutan telah
ditebangi.
Dia mengatakan begitu banyak biaya yang telah digelontorkan oleh Pemkab untuk melakukan penghijauan Kembali dan itu akan sia-sia jika tidak ada kesadaran yang muncul dari masyarakat.
“Saat ini sudah sangat terasa dampak dari kebakaran terutama dikawasan hutan kita sudah merasakan kekurangan air karena tanah kita tidak bisa lagi menahan curah hujan, tidak bisa lagi menampung air. Bukan saja kita yang berdampak tetapi juga daerah tetangga seperti Pinrang dan Sidrap sebagai daerah swasembada pangan” ujar MB.
Untuk itu dia berterima kasih kepada Kapolres Enrekang yang telah menggelar Apel kesiapsiagaan bencana, juga berterima kasih kepada seluruh Jajaran Forkopimda dan Instansi Terkait yang selama ini mendukung Pemkab untuk melakukan edukasi, pencegahan dan penanggulangan bencana alam.
Kapolres menyampaikan kegiatan tersebut dilaksanakan setelah menyikapi dan melakukan evaluasi terhadap bencana alam yang selama ini terjadi di Enrekang.
“Untuk itu kita persiapkan, kita sinergikan karena ini adalah tugas kita bersama. Hari ini kami membuktikan sinergitas antara Polri, TNI, Pemerintah dan Stakeholder lainnya benar-benar sinergi satu sama lainnya” kata Kapolres.
Kapolres juga mengatakan untuk penanganan dan penanggulangan bencana alam di Enrekang, dirinya akan membentuk Satuan Tugas yang akan melibatkan seluruh Stakeholder.
” Sebagaimana yang kita ketahui Enrekang memiliki karakteristik wilayah yang menyebabkan becana seperti kebakaran,banjir dan tanah longsong. Semua ini akan kita tangani secara bersama dan profesional” tutupnya.
Sebelumnya, Bupati dan Kapolres melakukan pemeriksaan pasukan dan seluruh peralatan penanggulangan bencana alam termasuk kendaraan roda dua dan roda empat yang akan digunakan dalam kegiatan penanggulangan bencana. Selain itu mereka juga menyaksikan simulasi penaggulangan korban Yang hanyut terbawa arus sungai. (Sry).
