MAKASSAR,UPEKS.co.id— Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mendorong Badan Layanan Umum (BLU) untuk mandiri dari segala hal, baik dalam mengelola aset, penerimaan dan pengelolaan kas.
Hal tersebut disampaikan Kepala DJPb Sulsel Syaiful pada Forum Komunikasi Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sulsel yang diselenggarakan DJPb Sulsel, Kamis (24/3/2022).
“Kita harapkan BLU mandiri, mandiri segala hal, baik mengelola aset, penerimaan dan kas, tujuannya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua penerimaan layanan,” ungkap Syaiful.
Syaiful mengaku hal tersebut senada dari tujuan pendirian BLU itu sendiri yakni memberikan pelayanan terbaik bukan mencari keuntungan. Jadi harus betul-betul dipahami sehingga melalui forum ini bisa berkomunikasi satu sama lain, bagaimana mengelola dengan baik dan benar.
“Misalnya jika ada permasalahan disalah satu BLU dan itu memang rumpunnya segera diselesaikan dengan mencari solusi terbaik, sehingga forum mejadi sarana penting dalam mendukung tata kelola BLU, khususnya di sisi kesehatan dan pendidikan karena rumpun terbesar di Sulsel sendiri BLU kesehatan dan pendidikan, ini kita harap dalam pembentukan forum ini,” ucap Syaiful.
Untuk kendala, sambung Syaiful, dalam lingkup BLU baik dalam konteks pengelolaan tidak ada kendala hanya saja memang BLU perlu ditingkatkan untuk mencapai kemandirian utamanya dari sisi penerimaan karena masih ada BLU belum memanfaatkan aset untuk mengkontribusikan sebagai penerimaan.
“Selama ini dalam konteks pengelolaan kita melihat tidak ada kendala cukup besar. Hanya saj beberapa hal yang harus memang ditingkatkan oleh BLU dalam mencapai kemandirian utamanya dari sisi penerimaan karena masih ada beberapa BLU belum maksimal memanfaatkan aset untuk mengkontribusikan sebagai penerimaan sehingga menambah penerimaan,” tandas Syaiful.
Syaiful mengaku, DJPb telah menyiapkan langkah telah disiapkan kepada BLU dalam mengelola asetnya karena yang pertama perlu diperhatikan adalah jika kalau ada aset-aset yang dimiliki untuk dikembangkan.
“Kalau disektor pendidikan upayakan di sektor pendidikan, nah pemanfaatan aset ini banyak cara bisa melalui tata kelola sendiri, bisa kerjasama operasi dengan pihak yang selama ini berjalan bisa juga pola manajemen, seperti diterapkan beberapa BLU sehingga penerapan aset secara profesional ini sehingga kontribusi penerimaan ini bisa meningkat,” ungkap Syaiful.
Sementara terkait pengelolaan kas. Syaiful menegaskan agar BLU melakukan beauty contest untuk penempatan yang ideal yang bisa mengkontribusikan sisi interest yang disediakan oleh perbankan sehingga terkait persaingan usaha dapat terpenuhi dengan baik.
“Karena memang dilaksanakan secara terbuka, ini hal sudah kita kembangkan kita minta dan arahkan BLU untuk bisa dilakukan melalui para anggota dewan pengawas di masing-masing BLU hadir di sana,” tutup Syaiful. (aca)