PANGKEP,UPEKS.co.id — Potensi pertanian Kabupaten Pangkep tidak hanya berada di wilayah pegunungan dan
daratan saja. Namun, wilayah pulau terluar mulai memproduksi hasil pertanian yang beragam.
Camat Liukang Tangaya, Suleman menyampaikan, beberapa pulau yang dinilai sangat potensial terhadap
pertanian di wilayah Liukang Tangaya, yaitu berada di Pulau Satanger, Pulau Poleonro, Pulau Kaoposang, Pulau Sailus dan Pulau Tampaang.
Lanjutnya, pertanian yang dikembangankan oleh masyarakat ada berbagai jenis, jagung, kacang tanah, singkong dan pisang. Maret nanti, masyarakat akan melaksanakan panen raya.
“Dengan adanya pertanian ini, ketahanan pangan di pulau sudah terjaga dengan berhasilnya perkebunan masyarakat. Apalagi saat musim penghujan, karena masyarakat tidak keluar melaut. Jadi, kebutuhannya tetap terpenuhi dengan bercocok tanam seperti itu,” jelasnya.
Selain untuk konsumsi sendiri, hasil panennya itu, sudah dipasarkan hingga ke Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Hasilnya itu dijual ke Sumbawa dan Lombok. Karena memang perekonomian masyarakat lebih dekat kesana daripada ke Pangkep atau Makassar,” bebernya.
Hanya saja diakui, bahwa yang menjadi kesulitan warga setempat adalah tidak adanya pupuk yang digunakan, semata hanya berbekal pengalaman seadanya saja.
“Memang pupuk belum sampai, mereka hanya bercocok tanam seadanya saja. Makanya harapan kami ini, jika nanti sudah ada pupuk yang masuk, dapat dikelola dimasing-masing Bumdes,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Pangkep, Andi Sadda mengaku, bahwa pasokan pupuk yang dikeluhkan para masyarakat pulau bakal segera ditindaklanjuti, agar dapat tersalurkan di Kecamatan Liukang Tangaya itu.
“Kita baru cek juga ternyata sangat potensial di pulau terluar untuk perkebunan dan pertanian. Tentu ini suatu hal baik yang patut diapresiasi. Karena dengan seperti ini masyarakat pulau dapat menjaga stabilitas pangan di pulau,” paparnya.
Termasuk untuk bantuan alat pertanian juga, pihaknya berjanji akan segera mengusulkan untuk dikirim ke wilayah pulau terluar.
“Kita sudah petakan wilayah pertanian disana, sekitar 50 hektare itu potensial. Akan kita masukkan dalam perencanaan untuk pengadaan pupuk. Begitu pula hand traktor juga akan kita usulkan. Termasuk masing-masing desa agar memanfaatkan ADD untuk pengembangan pertanian juga,” pungkasnya.(Sah).