Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-76 tahun 2021 ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2020 lalu. Nuansanya tetap sama, berbeda pada perayaan HUT RI tiga tahun yang lalu.
Perayaan HUT RI tahun ini dilaksanakan masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhirnya.
Situasi masyarakat sampai saat ini telah mendisdrupsi dan membawa dampak yang luar biasa bagi sendi-sendi kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara. Terjadinya bencana kesehatan ini, setidaknya pemerintah mengeluarkan energi yang begitu besar agar bangsa ini dapat survaif, dan meminimalkan dampak dari pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 ini telah merubah kehidupan dalam bermasyarakat secara drastis, sikap indivualistik dan hegemoni politik identitas menjadi ancaman tersendiri dari dalam negeri.
Meski demikian menurut Andi Adha Arsyad mantan Ketua KNPI Kolaka Sultra, secara lugas mengatakan bahwa dalam suasana perayaan HUT RI ke-76 tahun ini, masih dalam suasana pandemi Covid-19, memiliki nilai-nilai kebangsaan yang didalamnya terdapat semangat kepahlawanan dan patriotisme menjadi penting untuk diperhatikan.
Suasana pandemi Covid-19 ini sudah sangat menghawatirkan.
Terganggunya sektor ekonomi dan budaya bukan saja berdampak pada gangguan keamanan dan ketenteraman dari dalam negeri. Tetapi juga dari luar negeri. Kewaspadaan nasional terus harus dirawat dan ditingkatkan.
Nilai-nilai kebhinekaan seperti gotong royong, rasa empati dan bahu membahu yang telah lama dipelihara oleh para pendahulu, sebaiknya dijadikan instrumen pengungkit untuk Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh.
“Spirit perjuangan para pendahulu kita didasari atas semangat kebersamaan dalam keberagaman,” ujar Adha panggilan akrab Andi Adha Arsyad.
Lanjut Adha bahwa perebutan kekuasaan untuk merdeka ditandai dengan pernyataan kedaulatan dalam teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Hatta.
Demikian halnya dengan sosok Andi Kasim salah satu tokoh sentral dari perlawanan rakyat 1945 di Kolaka Sultra terlupakan oleh sejarah. Ia menuturkan bahwa semangat kebersamaan Andi Kasim mendorong gelora perjuangan pemuda Kolaka untuk menjadi bangsa yang merdeka.
Seluruh etnis dan golongan bersatu dalam mempertahankan kadaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI). Keberhasilan pemuda-pemuda saat itu didorong oleh rasa satu kebangsaan dan setanah air yang tidak mendikotomikan warna kulit, asal muasal, agama dan kepercayaan serta stratifikasi sosial lainnya.
“Semangat dan komitmen itu seharusnya dapat dipraktikkan bukan saja generasi muda tetapi termasuk penyelenggara negara dengan harapan dapat terpelihara seterusnya,” ujar Adha anak mantan pejuang Kolaka.
Harapan Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh dapat berjalan optimal pada tataran implementasi penyelenggaraan negara, khususnya ASN setidaknya tetap berkomitmen atas nilai-nilai dari ANEKA yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Selain itu masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini.
Kesadaran sebagai warga negara mutlak ditingkatkan, toleransi dan kebersamaan sesama anggota masyarakat juga harus tetap dipelihara. Yang tak kalah pentingnya adalah generasi muda, usia anak remaja dan pemuda adalah usia produktif.
Era milenial saat ini menjadi tantangan tersendiri sehingga peran orang tua menjadi penting. Pemanfaatan teknologi dan informasi secara produktif dan positif hal yang utama. Untuk itu dalam rangka menciptakan generasi muda yang lebih baik, menurut Adha juga Kepala Kesbangpol Pemda Kolut bahwa setidaknya tiga hal utama yang mesti tercipta dan terpelihara, yakni Karakter, Nasionalisme serta Skill atau keterampilan hidup.
Untuk itu, kata Adha pernah meniti karier sebagai ASN di Pemda Kolaka, bahwa memaknai kemerdekaan dimasa pandemik ini bukan hanya sebagai slogan dan seremoni, tetapi memiliki hikmah tersendiri.
“Dan sebagai hamba Allah sang pemilik langit dan bumi serta semua makhluk, dalam perayaan HUT RI ke-76 dalam suasana pandemi Covid-19, untuk melakukan evaluasi diri, pasrah atas kehendak-Nya dan optimis untuk keluar dari berbagai masalah yang dihadapi,” ujar Adha mantan Kabag Humas Setda Kolut.
Lanjut Adha, menjalani aktivitas hidup dalam suasana Covid-19, sebagai warga negara, ini merupakan kesempatan bagi segenap anak bangsa untuk menjadikan kita semakin bersatu dalam keberagaman, gotong royong yang tangguh dalam menghadapi tantangan.
Upaya sungguh-sungguh dalam meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan segenap komponen di republik ini mutlak dilakukan. Badai pasti berlalu.(*)
Laporan: Philips Nazareth