Di Enrekang, Shalat Idul Adha Dilaksanakan di Masjid dan Lapangan

Di Enrekang, Shalat Idul Adha Dilaksanakan di Masjid dan Lapangan

Di Enrekang, Shalat Idul Adha Dilaksanakan di Masjid dan Lapangan

ENREKANG,UPEKS.co.id — Pelaksanaan Ibadah Shalat Idul Adha tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kepala Kemenag Kabupaten Enrekang drs.H. Kamaruddin, SL. M. Ag mengatakan dimasa Pandemi Covid-19 Pelaksanaan Shalat idul Adha dilaksanakan di masing-masing Masjid namun tetap mengikuti protokoler kesehatan.

Bacaan Lainnya

“Kalau ada lapangan boleh dilakukan dilapangan, tapi berhubung lapangan kita di Enrekang sedang dalam proses pengerjaan maka Shalat Idul Adha dilaksanakan di Masjid masing-masing dengan tetap mentaati protokoler Covid-19”. Kata Kamaruddin.

Dia menjelaskan para Jamaah harus mencuci tangan sebelum masuk Masjid, menggunakan masker dan tetap menjaga jarak. Bahkan sebelum digunakan untuk Shalat Idul Adha sebaiknya panitia melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh pada area Masjid.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadi penyebaran virus corona yang bisa saja terjadi ditempat Ibadah Shalat Idul Adha yang bisa menginfeksi Jamaah yang kebetulan sistem imun tubuhnya sedang dalam kondisi kurang fit.

Selain itu, Kepala Kemenag juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan Qurban agar tetap mengikuti protokoler kesehatan. Untuk itu panitia qurban terutama yang bertugas dalam proses penyembelihan harus menggunakan APD lengkap.
Tetap memperhatikan kesehatan hewan yang akan di sembelih dan tidak boleh berkerumun.

“Jadi untuk mengindari kerumunan di himbau kepada masyarakat penerima daging qurban tidak perlu datang ditempat penyembelihan hewan kurban, nanti panitia yang mendatangi rumahnya masing-masing”. Pungkasnya.

Kepala Kemenag minta agar ditempat penyembelihan hewan qurban harus melibatkan dokter hewan untuk memastikan apakah Hewan yang akan disembelih dalam kondisi sehat dan tidak cacat.

“Jadi semua yang terkait dengan pelaksanaan Ibadah Qurban harus dilibatkan dan harus menggunakan APD. Ini untuk menghindari terjadinya penyebaran virus Corona terutama pada daging yang akan dibagikan kepada masyarakat. Itulah sebabnya kenapa harus melibatkan dokter hewan pada kegiatan ini”. Ujarnya. (Sry)

Pos terkait