Makassar, Upeks –Di tengah tantangan zaman yang kompleks saat ini, peran aktif masyarakat dalam menciptakan dan menyebarkan narasi perdamaian sangat penting.
“Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, kita perlu memperkuat dialog dan kerja sama lintas agama. Melalui kampanye ini, diharapkan pesan perdamaian yang kuat dan berkelanjutan dapat tersebar luas,” ujar H Aminuddin, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kemenag Sulsel, mewakili Kakanwil Kemenag Sulsel, saat memberikan sambutan pada Talk Show Kampanye Narasi Perdamaian Lintas Agama, di Mall Phinisi Point Makassar, Sabtu 10 Agustus 2024.
Kegiatan ini bagian dari komitmen Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC) dalam mempromosikan perdamaian lintas agama. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan dan berlangsung meriah dengan semangat kebersamaan dan toleransi.
Acara ini mencakup berbagai kegiatan, termasuk talk show yang dipimpin oleh moderator Khaeria Ulfarani Rahman. Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Prof. Dr. Irfan Idris, MA, menyoroti peran media sosial sebagai alat yang efektif dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian. Ia juga menekankan pentingnya literasi digital untuk mencegah penyebaran hoaks dan narasi negatif yang dapat memecah belah masyarakat.
Selain itu, Rijal Djamal, seorang konten kreator inspiratif, berbagi pandangan tentang bagaimana generasi muda dapat berperan aktif dalam kampanye perdamaian. Menurutnya, generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dengan kreativitas dan semangat yang mereka miliki.
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni yang mencerminkan keragaman budaya Indonesia. Tari Tahayya dari Al Fityan School Gowa, penampilan seni dari Pesantren Immim Putra, dan Tari 4 Etnis oleh Sanggar Rufaidah UIN Alauddin Makassar menjadi daya tarik utama yang mengingatkan akan kekayaan budaya Indonesia dan bagaimana keberagaman ini dapat menjadi sumber kekuatan dalam membangun perdamaian.
Edukasi Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi tokoh-tokoh agama juga diselenggarakan di sela-sela acara, sebagai bagian dari upaya melengkapi para pemuka agama dengan keterampilan yang bermanfaat di tengah masyarakat.
Penampilan Grup Band Fitri & Friends dari Fakultas Seni Universitas Negeri Makassar yang membawakan lagu-lagu bertema perdamaian semakin menyemarakkan suasana. Suara merdu mereka, ditambah dengan aransemen musik yang menyentuh, berhasil membawa suasana menjadi lebih hangat dan penuh makna.
Tidak ketinggalan, pameran hasil karya narasi perdamaian di media sosial yang dihasilkan oleh peserta pelatihan sebelumnya turut dipamerkan dalam acara ini. Karya-karya ini menjadi bukti nyata bahwa pesan-pesan perdamaian dapat disampaikan dengan cara yang kreatif dan menyentuh hati banyak orang.
Kegiatan ini didukung oleh United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC), Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), UIN Alauddin, Universitas Muslim Indonesia, BNPT, Benings Makassar, dan sejumlah pihak lainnya.
Dengan suksesnya acara ini, YPMIC berharap dapat terus melanjutkan upaya kampanye narasi perdamaian lintas agama, khususnya melalui platform digital, untuk mencapai masyarakat yang lebih harmonis dan damai di masa mendatang. (*)