JAKARTA, UPEKS.co.id — Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengawal langsung pelepasan 419 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Istora Senayan ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (18/12/2023).
Ratusan PMI tersebut akan diberangkatkan ke Korea Selatan (Korsel) dalam skema Government to Government (G to G) untuk sektor manufaktur dan fishing.
“Jadi pelepasan 491 pekerja migran Indonesia hari ini secara resmi dilepaskan oleh Wapres KH. Ma’ruf Amin dalam acara peringatan hari Migran Day Internasional di Istora Senayan, jadi kita kawal ke ke Bandara,” kata Benny kepada wartawan di Bandara Soekarno Hatta.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Hanura itu merinci total pahlawan devisa yang diberangkatkan ke Korsel dari Januari 2023 hingga hari ini sudah hampir menyentuh angka 13.000.
“Dari Januari hingga awal Desember ini sudah tercatat 13.000 ribu orang kurang lebih yang sudah diberengkatkan,” kata Benny.
Benny menyebut PMI yang ditempatkan di Korsel pada tahun 2022 mencapai 12.000 orang. Sementara 2023 BP2MI akan memberangkatkan PMI sebanyak 13.000 orang ke Korsel.
Benny mengatakan, jumlah tersebut paling tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelum dia memimpin BP2MI yang hanya menembus angka 5.000 hingga 7.000 orang per tahun.
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) itu mengatakan, tahun 2022-2023 merupakan jumlah paling besar dan pecah rekor penempatan PMI yang dilakukan BP2MI.
“Ini sejarah paling besar selama BP2MI, tahun-tahun sebelum saya memimpin BP2MI hanya bisa menampatkan sekitar 5.000 sampai 7.000 pekerja migran Indonesia ke luar negeri,” ungkapnya.
“Sedangkan tahun 2022 kita bisa memberangkatkan 12.000 dan tahun 2023 ini yang akan kita berangkatkan 13.000 ribu lebih sampai akhir tahun. sambung Benny.
Benny mengatakan, besarnya angka penempatan PMI secara resmi secara tidak langsung mengurangi penempatan PMI secara non prosedural alias ilegal. Terlebih lagi, pemberantasan penempatan PMI ilegal yang dilakukan pada sindikat begitu masih dilakukan BP2MI.
“Mudah-mudahan dengan animo masyarakat berangkat ke negara penempatan secara resmi bertambah banyak. Ini mengurangi mereka yang nanti menjadi korban penempatan ilegal,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Benny juga menyampaikan bakal menambah sektor pertanian dalam skema G to G untuk penempatan PMI ke Korsel pada tahun 2024.
“Kemarin kami ke Korea, Jepang dan alhamdulillah upaya tersebut untuk menambah sektor disetujui, kita juga telah memberangkatkan ratusan ribu PMI ke Korea,” tuturnya.(mah)