Makassar, Upeks.co.id — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) optimis dapat mencapai target penurunan stunting 14 persen di tahun 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan Sekretaris Utama BKKBN RI Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si pada forum koordinasi Jurnalis, di Kantor BKKBN Sulsel, 28 Desember 2023.
“Prevalensi stunting nasional pada tahun 2022 sebesar 21,6 persen. Maka kami optimis bisa mencapai
14 persen di tahun 2024 mendatang. Untuk 2023, masih sementara menunggu data pastinya,” terang dia.
Apalagi kata dia, berbagai upaya telah dilakuan seperti pencegahan stunting dari hulu yang menyasar remaja.
Tidak hanya itu, juga dihadirkan sebuah inovasi dari BKKBN untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepada calon pengantin yakni Elsimil.
“Elsimil ini merupakan plikasi skrining pendampingan untuk calon pengantin (catin), calon pasangan usia subur (CaPUS), ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan keluarga yang memiliki bayi. Sehingga lebih muda memantau masyarakat,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin, SH, MH menyebutkan Prevalensi stunting nasional pada tahun 2022 sebesar 27,2 persen.
“Daerah yang terendah kasus stuntingnya adalah kabupate Barru yakni sebesar 14 persen. Dan kasus tertinggi masih di kabupaten Jeneponto yakni sebesar 39,8 persen,” tutur dia.
Dia menambahkan, jika pihaknya terus upaya percepatan penurunan stunting terus dilakukan khususnya memaksimalkan edukasi pola asuh.
“Karena pola asuh ini masih menjadi penyebab terbesar kasus stunting di Sulsel. Kami juga optimis bisa berkontribusi pada target pencapaian penurunan stunting pada skala nasional yakni sebesar 14 persen pada 2024,”kunci dia. (Mim)