Makassar, Upeks.co.id — Upaya menekan angka stunting di kota Makassar dibangun dengan kerja sama yang matang. Tak hanya oleh Dinas Kesehatan (Diskes) dan KB, melainkan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
Salah satu upaya itu dengan penguatan lewat Diseminasi dan Publikasi Data yang digelar Dinkes Makassar di Swis-Belhotel, JI Ujung Pandang, Selasa, 31 Oktober 2023
Kegiatan yang dilkuti oleh 47 puskesmas, penyuluh gizi, tim KB, tim percepatan penanggulangan stunting hingga pihak kelurahan ini memetakan situasi stunting yang dihadapi Makassar. Termasuk capaiannya dalam menekan angka stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Nursaidah Sirajuddin M Kes yang ditemui usai membuka acara menerangkan, kegiatan ini tak lain merupakan bagian dari pemutakhiran data stunting kota Makassar.
“Kita lakukan pemutakhiran data dengan data stunting yang ada di Kota Makassar. Dengan lintas SKPD, kelurahan dan kepala puskesmas dan pengelola gizi yang ada di puskesmas yang kita undang.” jelasnya.
dr Ida, sapaan akrab Nursaidah menerangkan, berdasarkan data e-PPGBM per Agustus
2023 kondisi stunting Makassar berada di posisi 3,14 persen.
Sedangkan untuk kondisi gizi di Makassar Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Makassar mencatatkan Makassar berada di angka 18,4 persen.
Di mana jumlah yang ditargetkan secara nasional semestinya berada di angka 14
persen. Meski belum tercapai, melihat tren saat ini terjadi penurunan yang sistematis pada angka SSGI Makassar.
“Dari tahun 2018 itu 25 persen SSGI saat ini menurun menjadi 18,4 persen,” sambung lda.
Dia mengatakan pihaknya tengah mengupayakan agar di tahun 2024 angkanya bisa
ditekan hingga 14 persen sesuai dengan standar nasional. Bahkan jika memungkin-
kan ditarget bisa berada di 12 persen. Namun ini butuh kerja ekstra dan kerjasama yang kuat antar instansi dan masyarakat.
“Masih ada data yang bolong, namun mudah-mudahan bisa kita dapat nilai di bawah
yang dipersyaratkan oleh pusat, mungkin bisa kita berada di 12 persen,” tuturnya.(*)