Berkunjung ke Enrekang, Pj. Gubernur Bertemu dengan Petani Bawang Merah

Berkunjung ke Enrekang, Pj. Gubernur Bertemu dengan Petani Bawang Merah

ENREKANG,UPEKS.co.id— Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Bahtiar Baharuddin, M. Si berkunjung ke Enrekang, Selasa (7/11/2023).

Salah satu agendanya adalah panen bawang merah di Dusun Marena, Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. 

Bacaan Lainnya
 

Gubernur beserta rombongan disambut Pj Bupati  H. Baba didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Enrekang St. Rabiah, Pimpinan OPD, Instansi Vertikal dan Masyarakat setempat.

Setelah melakukan panen bawang merah, Bahtiar Baharuddin melakukan dialog dengan para petani bawang dan penyuluh lapangan seputar kondisi pertumbuhan bawang terutama pada saat musim kemarau dan juga harga jual bawang merah ditingkat petani yang mengalami fluktuatif.

Salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan, kualitas dan harga bawang merah adalah adanya El Nino sehingga petani kekurangan pasokan air yang sangat berpengaruh pada peningkatan produksi petani.

Pj Gubernur mengatakan salah satu tujuan kehadirannya di Enrekang adalah memberikan motivasi agar petani bawang di Enrekang terus berinovasi untuk meningkatkan hasil produksi bawang merah.

“Kita ketahuan bahwa Kabupaten Enrekang ini adalah kawasan penghasil bawang merah dan bawang merah ini adalah komoditi andalan di Sulsel. Jadi Enrekang menjadi salah satu pemasok bawang merah di Sulsel. Kita datang memberikan motivasi kepada para petani yang biaya Break Even Point (BEP) Rp 12 000/kilo. Nah jika produksinya kecil dia tidak akan mendapatkan keuntungan”. Ujar PJ Gubernur Bahtiar Baharuddin.

“Jadi sekali lagi tadi saya diskusi dengan Bupati dan Masyarakat petani salah satunya adalah kita harus mengupayakan adanya pasokan air yang cukup. Untuk itu kita akan memberikan tiga buah sumur Bor untuk mendukung para petani bawang agar hasil produksi petani bisa meningkat meski saat ini ada pengaruh  El Nino”. Tambahnya.

Gubernur Sulsel juga memberikan motivasi agar petani bawang tetap semangat, terutama petani milenial yang perlu didorong untuk terus bertani dan tidak kendor meski masih banyak mengalami berbagai masalah.

Salah satu petani bawang merah sangat mengharapkan bantuan Pemerintah berupa sumur bor dan pompanisasi agar musim tanam mereka tidak terganggu dan dapat melakukan panen raya seperti biasanya.

PJ Bupati Enrekang, H. Baba juga mengatakan hal yang sama, permasalahan yang paling urgent pada petani bawang merah adalah air.

“Perlu diketahui Kabupaten Enrekang adalah salah satu sentra pemasok bawang merah di Indonesia termasuk sayur-mayur. Luas lahan kami lebih dari 15 ribu Hektar. Selama ini kita sudah mensuplai bawang ke daerah Sulawesi, Kalimantan, Papua dan Manado. Jadi sekali lagi yang menjadi permasalahan saat ini adalah air agar produksi petani bawang tidak anjlok, kualitasnya bagus sehingga harga bawang tidak anjlok, karena kalau hama kita sudah bisa atasi dengan lampu dan kelambu”. Ujar PJ Bupati Enrekang, H. Baba. (Sry)