ENREKANG,UPEKS.co.id— Perhelatan Acara Gema Tahfizh dan Bahasa Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan yang berlangsung di Sudu Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang 01-04 Oktober 2023 dirangkaikan dengan Seminar Nasional yang mengusung tema sentral “Implementasi Nilai dan Budaya Pendidikan Muhammadiyah dalam Mewujudkan Pendidikan yang Unggul dan Berkemajuan” di Aula SMA Muhammadiyah Belajen, Alla, yang dibuka pada hari Senin (1/10/2023).
Dalam Seminar Nasional tersebut, ada empat pakar dan ahli dihadirkan sebagai pemateri. Dimulai dengan Dr. Rahim Nanda sebagai keynote speaker mewakili Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel. Lalu dilanjutkan oleh Dr Ilham Kadir, MA., Sebagai Pimpinan BAZNAS Enrekang yang memaparkan materi dengan tema “Sinergitas BAZNAS dan Muhammadiyah dalam Mendidik Kader Ulama”. Dilanjutkan dengan Pembicara ketiga, KH. M. Nashirul Ahsan, Lc., Ketua Badan Pengurus Harian Muhammadiyah Boarding School Prambanan, ada pun tema pembahasannya adalah “Best Practice Pengelolaan MBS Prambanan”. Dan Pemateri Keempat, KH. Dr. Masykuri, M.Ed., Ketua LP2 PPM, dengan tema bahasan “Nilai dan Budaya Pesantren Muhammadiyah”.
Dalam pembahasannya, Ilham Kadir menjelaskan bahwa pada dasarnya, jika berbicara masalah pendidikan kader ulama, posisi BAZNAS lebih pada proses pendidikan.
“Jika berbicara masalah pendidikan, maka tidak terlepas dari tujuan, program, proses, dan evaluasi. Nah, terkait dengan pembiayaan maka ada pada posisi proses,” jelas Alumni Beasiswa Kaderisasi Ulama BAZNAS RI tersebut.
Jika kita padukan antara program BAZNAS dan Muhammadiyah, memang sangat mirip, lanjut Ilham Kadir.
“BAZNAS memiliki lima program inti, program ekonomi, pendidikan, kesehatan, advokasi dan dakwah, hingga bantuan kedaruratan, program ini juga menjadi program inti dakwah Muhammadiyah,” terangnya.
Karena itu, Ilham Kadir merekomendasikan agar para kader-kader dan warga Muhammadiyah mendukung penuh program BAZNAS dari Pusat hingga Daerah, dan berkolaborasi dalam menjalankan program dakwah dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga dakwah dan advokasi.
“Bahkan para ulama, tokoh masyarakat, dan profesional dari kader Muhammadiyah ikut mengambil bagian dalam membantu program-program BAZNAS dari Pusat ke Daerah”, papar Dr Ilham Kadir.
Acara Seminar Nasional tersebut dihadiri dari berbagai perwakilan Ortom Muhammadiyah, para pengurus wilayah, pengurus daerah, dosen, para guru-guru , serta warga Muhammadiyah. Aula SMA Muhammadiyah Kalosi terlihat penuh dan para peserta sangat antusias.
Ilham Kadir yang juga pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah Enrekang berharap agar acara seminar atau diskusi tentang pendidikan kader Muhammadiyah diadakan secara rutin, agar setiap warga Muhammadiyah, utamanya para pimpinan pondok saling memberikan masukan untuk melahirkan peserta didik yang bermutu dari sekolah yang dikelola Muhammadiyah. (Sry)