Gowa, Upeks–Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Gowa menerima kunjungan balasan dari program BRIDGE kemitraan sekolah Indonesia-Australia, Rabu 4 Oktober 2023.
Program ini MAN IC Gowa bermitra dengan St. John’s Grammar School, Adelaide, berupa Homestay Bridge School Partnerships Program yang didukung Pemerintah Australia pada tahun 2002 lalu.
Dalam kunjungan tersebut dari Australia masing-masing, Leah Wardle (Guru Indonesia), Tamsyn Voyzey (Guru Sains), dan Billy Cook (Guru Bahasa).
Sedangkan dari MAN IC Gowa, selain Kamad Burhanuddin S.Ag,. M.Fil.I dan sejumlah guru, hadir Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulsel H Muhammad Tonang, S.Ag, M.Ag, Kepala Kantor Kemenag Gowa H Aminuddin, S.Ag, MAg.
Dalam kesempatan itu, Leah Wardle mengungkapkan hubungan baik antara Indonesia dan Australia harus dikembangkan dengan lebih konkrit melalui kerjasama dalam segala hal terutama pendidikan dan kebudayaan.
Dia juga menceritakan sejarah Australia, pada tahun 1770 sebelum Australia ditemukan oleh pelaut Inggris bernama James Cook.
“Pelaut Bugis-Makassar sudah seringkali melakukan pelayaran ke Australia untuk mencari teripang sehingga bisa di jual ke pedagang China untuk dijadikan obat,”ungkapnya.
Kepala MAN IC Gowa Burhanuddin mengatakan, program kerjasama ini sudah dimulai sejak tahun lalu dimana dua guru berangkat ke Australia selama kurang lebih dua pekan.
“Bak simbiosis mutualisme kehadiran tamu dari Australia bermanfaat untuk siswa MAN Insan Cendekia Gowa dimana mereka akan mengaplikasikan langsung kemampuan Bahasa Inggrisnya dengan Native Speaker serta manfaat lainnya siswa Man IC akan lebih variatif dan valid terkait informasi budaya segala hal terkait Australia,” bebernya.
Demikian halnya, siswa dari Australia yang berjumlah 14 orang didampingi tiga guru akan lebih memahami Bahasa Indonesia dan segala keragaman budayanya.
Sementara Kabid Muh Tonang mengatakan, program kerja sama ini perlu terus dipelihara dan dikembangkan untuk kedepannya.
“Ada juga siswa kita yang berangkat dan belajar di Aussie, kemudian kaitan dengan maulid ini kita berharap dapat menjelaskan bahwa Islam itu Ramah tidak Marah,” pungkasnya. (rls)