Debat Guru Pertama di Indonesia Digelar di Gelora Bung Karno

Debat Guru Pertama di Indonesia Digelar di Gelora Bung Karno
JAKARTA, UPEKS.co.id — Cerita Guru Belajar menggelar puncak Temu Pendidik Nusantara X (TPN X) di Basketball Hall, Gelora Bung Karno, pada Sabtu (21/10). Sebelumnya, rangkaian TPN X telah dimulai sejak akhir Mei lalu, kemudian digelar di 50 daerah pada Agustus-September, dan daring untuk 100 lebih daerah di awal Oktober.
TPN X merupakan forum tahunan kesepuluh yang memfasilitasi unjuk karya penggerak perubahan pendidikan melalui tantangan praktik baik, pameran karya, dan apresiasi. Tantangan praktik baik tahun ini dilakukan melalui Cerdas Cermat Guru (CCG).
“CCG bukan kompetisi, melainkan asesmen formatif, asesmen yang menekankan umpan balik. Kemarin ada 1015 tim yang ikut di level daerah,” kata Nur Kholis Makki, ketua Cerita Guru Belajar.
“Harapannya ini mendorong semangat guru untuk terus meningkatkan kompetensinya karena ada kok cara belajar yang seru,” lanjutnya.
Di level daerah, setiap tim yang terdiri dari 4-6 guru atau calon guru mengerjakan soal dengan format situational judgment test. Soal dibuat berdasarkan Perdirjen GTK Kemendikbudristek 2626  tahun 2023 tentang model kompetensi guru.
Selanjutnya, CCG level nusantara dilaksanakan di puncak TPN X diikuti oleh 81 tim yang telah lolos dari level daerah. Mulai babak semifinal, CCG diadakan dengan format debat. “CCG tidak mencari pemenang, tapi mencari ide baru, segar, dan beragam sebagai solusi pendidikan,” kata Makki.
Setiap tim mendapatkan piagam sesuai dengan tingkat kompetensinya. Selain itu ada umpan balik agar peserta tahu di mana kompetensi yang belum dan sudah dikuasai. Untuk kompetensi yang kurang dikuasai, mereka akan mendapat rekomendasi pelatihan yang sesuai.
Nurhayati, guru SMA Negeri 3 Sinjai yang jadi peserta CCG,  mengungkapkan rasa syukurnya mengikuti kegiatan tersebut.
“Ketika mengikuti CCG, saya justru bersyukur ketika menemukan kesalahan. Jadi saya masih punya ruang untuk belajar, ternyata titik lemah saya di bagian ini atau bagian itu. Dan yang seru saat berdebat dengan anggota satu tim untuk menentukan jawaban mana yang benar karena di situ kami jadi berdiskusi,” katanya.
Nurhayati berharap akan ada CCG lagi di Temu Pendidik Nusantara tahun depan. Pasalnya, belajar di CCG rasanya berbeda dan menyenangkan. Soal yang diberikan dan kemudian didiskusikan sesuai dengan masalah sehari-hari yang dia hadapi di sekolah.
“Saya belum pernah ikut event guru seseru CCG. Di awal, saya pikir ini kompetisi tapi ternyata sesi belajar dan berefleksi, jadi tahu mana hal-hal yang kurang tepat yang kami lakukan sebagai guru,” tutup Nurhayati.
Selain CCG, di puncak TPN X ada dua talkshow, pameran karya murid yang bisa jadi inspirasi projek profil, penampilan musik oleh Chiki Fawzi, penampilan seni dari murid, dan awarding untuk pendidik yang telah berhasil menerapkan prinsip merdeka belajar di ekosistemnya. Total ada 2500 pendidik dari berbagai daerah yang hadir di puncak TPN X.(Irwan.Patra)