Samata Upeks– Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berhasil panen enam Professor dari berbagai bidang secara bersamaan.
Pencapaian itu merupakan Program akselerasi guru besar di era kepemimpinan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis.
Surat Keputusan ini diserahkan langsung, Sekretaris Kemenag RI, Prof Nizar Ali didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof Ali Ramdani di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Keenam guru besar itu, yakni Dr Hj Halimah B M Ag, Professor dalam Bidang Ilmu Ulumul Qur’an pada Fakultas Syariah dan Hukum.
Dr Abdul Halim Talli S Ag M Ag, Professor dalam Bidang Ilmu Hukum Acara Peradilan Agama pada Fakultas Syariah dan Hukum.
Dr Sohra M Ag, Professor dalam Bidang Studi Islam pada Fakultas Syariah dan Hukum.
Dr Erwin Hafid Lc M Th I M Ed, Professor dalam bidang Ilmu Hadis pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Dr Nur Hidayah S Kep Ns M Kes Prfessor dalam bidang Ilmu Manajemen Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Terakhir Dr Hamzah M Ag Professor dalam bidang Ilmu Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Dengan bertambahnya guru besar, Prof Hamdan Juhannnis menyampaikan ini sebuah pencapaian luar biasa mengawali kabinetnya yang baru saja dibentuk di periode kedua.
Dia mengungkapkan, akselerasi guru besar merupakan bagian dari Pancacita bidang akademik yang menjadi fokus sejak periode pertama kepemimpinannya.
“Akselerasi guru besar adalah bagian dari Pancacita bidang akademik yaitu prodi yang andal” pungkasnya.
Lebih jauh, Prof Hamdan Juhannis mengatakan, para guru besar diharapkan dapat meningkatkan mutu akademik prodi-prodi sesuai dengan bidangnya.
Akselerasi guru besar menurutnya juga dapat meningkatan atmosfer pendidikan, kajian dan riset yang komprehensif di lingkungan kampus UIN Alauddin Makassar.
“Perguruan tinggi yang komprehensif adalah perguruan tinggi yang tidak hanya bagus dan unggul di bidang pembelajaran, tetapi juga bagus di bidang riset dan pengembangan ilmu pengetahuan serta inovasi,” ucapnya.
Dengan menjadi guru besar, ia menyebut, amanah yang diemban akan semakin besar, terutama soal pengembangan komunitas kepakaran di berbagai bidang.
Dia menegaskan, jabatan guru besar yang merupakan insan terdidik harus mampu menjadi sumber rujukan dalam bidang kajiannya sebagai tanggungjawab atas gelar keilmuannya.
“Guru besar adalah harapan bagi banyak orang, olehnya hendaklah seorang guru besar menjadi oase, menjadi role model kehidupan,” tutupnya. (rls)