GOWA,UPEKS.co.id— Yang menjadi salah satu sasaran vital atensi pembangunan pemerintah adalah meningkatkan kualitas pendidikan, olehya itu Kemajuan dan perkembangan pendidikan menjadi faktor keberhasilan suatu bangsa.
Berdasarkan komitmen global dan nasional dalam upaya mensejahterakan masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dimana terdapat 17 tujuan dan 169 target, dan salah satu tujuannya adalah dalam bidang pendidikan terwujudnya pendidikan yang berkualitas, dengan memiliki empat target, yakni membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang cacat dan gender, serta menyediakan lingkungan belajar yang aman, anti kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Dr. Ulfa Tenri Batari mengungkapan, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dirinya menggagas inovasi yang diberi nama Rukoku (Rumahku-sekolahku).
“Program RUKOKU (Rumahku-Sekolahku) hadir dengan melakukan kolaborasi dengan semua pihak, diantaranya adalah Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Gowa, Psikolog dan Pemerhati Pendidikan,”terang Dr Ulfa yang ditemui di ruang kerja nya, Senin (21/8/2023).
Kolaborasi yang dilakukan ini kata Ulfa diharapkan mampu menggerakkan semua pihak untuk bersama-sama menuntaskan masalah pendidikan yang sangat kompleks.
Menurtnya pula, semua bentuk program pendidikan muaranya adalah melahirkan peserta didik yang memiliki kualitas unggul dengan pelibatan orang tua, masyarakat dan sekolah dalam memberikan perlindungan, pendampingan dan pembimbingan kepada peserta didik sehingga mereka memperoleh layanan pendidikan yang sesungguhnya.
Selain itu, guna mendukung dan mensukseskan program tersebut saat telah terbentuk 53 komunitas dari 12 yang ada di kabupaten Gowa. Dan masing – masing sekolah telah membentuk di satuan pendidikan sehingga akan terbentuk 400 Komunitas TK/PAUD, 419 Komunitas SD dan 119 Komunitas SMP kedepannya, sehingga kemungkinan akan terbentuk sampai 1.000 Komunitas nantinya.
Kabid Pembinaan SD juga menyimpulkan sistem pendidikan Indonesia mengacu pada sistem Pendidikan Nasional yang diatur melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, dimana pada pasal 1 disebutkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan nasional kata Dr Ulfa yakni untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
“Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 10 Tahun 2013 tentang Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan pada pasal 4 point (c) yakni memberikan pelayanan secara maksimal kepada anak didik dalam suasana pembelajaran yang kondusif. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka lingkungan sangatlah berpengaruh dalam membentuk karakter anak,”jelas Kabid Pembinaan SD. .
Ki Hajar Dewantara juga melalui tripusat pendidikan mengemukakan bahwa pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Olehnya itu menurut Ulfa Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan warna dan pola interaksi kepada seorang anak. Sebelum anak berinteraksi dengan masyarakat sekitar, lingkungan pergaulan dan sekolah, pola pembentukan karakter awal seorang anak sedikit banyak ditentukan oleh keluarga sebagai ranah asalnya.
Kurikulum Merdeka dengan pendekatan pembelajaran yang berdiferensiasi dilaksanakan utuk melahirkan peserta didik yang memiliki profil pelajar prancasila.
“Pada perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78, Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa memerdekakan peserta didik dengan melahirkan sebuah Inovasi yang bernama RUKOKU (Rumahku-Sekolahku) sebagai perubahan paradigma di lingkungan rumah, sebuah wujud orang tua peduli, guru hebat dan anak cerdas. Dengan adanya keterlibatan orang tua dalam memaksimalkan pembelajaran anaknya, maka semua anak akan memperoleh pendampingan dan perlindungan secara maksimal.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Taufiq Mursad mengaku mengapresiasi lahirnya inovasi RUKOKU in. Dirinya selaku motivator selaku sangat mendukung program tersebut yang dianggapnya sebagai bagian dari percepatan pengembangan sumber daya manusia.
“Program ini tentunya sangat kita dukung, membangun kualitas pendidikan adalah tujuan bangsa. Dan ini juga sejalan dengan program pendidikan yang ada di Gowa, menuju Kabupaten Pendidikan,” ucapnya. (Sofyan)