MAKASSAR, UPEKS.co.id– Kinerja ekspor pertanian Provinsi Sulawesi Selatan terus mengalami peningkatan signifikan. Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar mencatat, ekspor pertanian sejak Januari hingga Juli 2023 mencapai Rp3,33 triliun.
Kepala BBKP Makassar, Lutfie Natsir mengatakan, ada beberapa komoditas unggulan Sulsel yang diekspor sepanjang periode tersebut.
Mulai dari cabai, manggis, jagung, talas, porang, kacang mete, kobi jiki, kakao, kelapa, cengkeh dan lada biji.
“Untuk sarang burung walet, masih mendominasi antar area dengan frekuensi sebanyak 1.133 kali,” kata Lutfie, Kamis (24/8/2023).
Berdasarkan nilai barang, sambung Lutfie, kacang mete dan kakao beserta turunannya paling tinggi. Misalnya, ekspor kacang mete menembus angka Rp174 miliar. Negara tujuannya antara lain ke Jerman, Italia, Jepang, Malaysia, Korea Selatan hingga AS.
Sementara Kakao biji berkisar Rp237 miliar dan kakao cair Rp236 miliar. Ekspor kakao Sulsel paling sering ke India, Jepang, Malaysia, China, Australia, AS hingga Singapura.
Untuk meningkatkan nilai ekspor pertanian, Karantina Pertanian Makassar punya 3 komoditas emerging. Yakni manggis, sarang burung walet dan nanas.
“Untuk nanas sendiri, kita turut membina petani nanas di Kabupaten Barru agar bisa tembus pasar ekspor. Awalnya Hasman hanya kelola 4 hektar di tahun 2020, kini sudah berkembang jadi 60 hektar di 7 desa,” jelas Lutfie.
Nanas asal Barru ini tidak hanya memenuhi pasokan Sulsel, tapi sudah dikirim ke Pulau jawa dan Kalimantan. (eky)