KUDUS,UPEKS.co.id— Lebih unggul secara kualitas pukulan dan strategi bermain membuat Vidya Magistra bisa melanjutkan asa untuk meraih Super Tiket dan bergabung dengan PB Djarum. Putri asal Makassar, Sulawesi Selatan ini belum menemui kesulitan berarti hingga tahap turnamen Audisi Umum PB Djarum 2023, Selasa (4/7/2023).
Pada turnamen hari pertama ini, Vidya mengalahkan Riezqy Magishira Nasruddin dua gim langsung dengan skor 21-10, 21-10. Atlet muda yang baru berusia 9 tahun itu berhasil memimpin tempo jalannya pertandingan. Saking mendominasi permainan, peserta yang turun di kelompok usia U-11 bahkan memimpin interval gim pertama maupun kedua, yaitu 11-3 dan 11-4.
Vidya merupakan salah satu talenta bulutangkis dengan pegangan kidal yang muncul di Audisi Umum tahun ini. Kebiasaan Vidya bermain dengan tangan kiri itu karena faktor keturunan dari sang ayah.
“Di pertandingan itu saya melawan peserta yang juga menggunakan tangan kidal. Namun, pukulan saya tadi lebih bagus dan kuat dari lawan, juga sering menekan ke sisi backhand lawan sehingga banyak mendapatkan poin,” kata Vidya.
Sebelum mencintai dunia bulutangkis, Vidya ternyata lebih dulu menggeluti dance. Atlet berusia 9 tahun ini mengaku sempat menekuni K-Pop Dance dan ingin menjadi dancer terkenal. Namun, pengaruh besar dari kakak kandung membuatnya berubah pikiran dan sudah memantapkan mimpi menjadi atlet bulutangkis kelas dunia.
“Saat masih berusia 7 tahun saya suka K-Pop Dance, bahkan telah mengikuti beberapa lomba dan menjadi juara. Tapi, kakak sering mengajak saya bermain bulutangkis, terus sekarang lebih suka bulutangkis dengan harapan bisa menjadi atlet PB Djarum, dan bermain di Olimpiade,” ucap Vidya.
Usai melewati dua tahap screening, rangkaian Audisi Umum PB Djarum 2023 memasuki babak turnamen pada Selasa (4/7/2023). Di hari pertama fase gugur ini, sebanyak 457 pebulutangkis muda yang terdiri dari 156 putri dan 301 putra di kelompok usia U-11 dan U-13 berjuang demi memenangkan pertandingan dan melaju ke babak berikutnya.
Pelatih PB Djarum yang juga anggota Tim Pencari Bakat Atlet Putri, Ellen Angelina, mengatakan pada fase ini kemampuan para peserta lebih menonjol dan tampil maksimal di lapangan dibanding dua tahap screening sebelumnya. Hal tersebut membuat Juara Indonesia Open 2001 sektor tunggal putri ini berharap dapat menemukan pebulutangkis putri sesuai dengan kriteria yang telah ditargetkan oleh PB Djarum.
“Karena di fase turnamen ini mereka bermain dengan format pertandingan, potensi atlet jauh lebih terlihat dibanding saat screening, mulai dari segi ketahanan, daya juang, dan pukulan-pukulannya. Semoga mereka memenuhi elemen penilaian dari kami seperti fighting spirit yang besar, terknik dasar bermain, dan memukul yang mumpuni,” kata Ellen.
Di samping itu, Ellen menilai bahwa kualitas para pebulutangkis belia yang datang dari Aceh hingga Papua mengalami peningkatan dibandingkan penyelenggaraan Audisi Umum 2022. Bakat dan talenta para peserta pun terlihat lebih merata, baik peserta dari Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa di kategori usia U-11 maupun U-13.
“Ada peningkatan juga dari audisi tahun lalu. Karena kan sebelumnya audisi digelar setelah dua tahun pandemi, jadi mungkin mereka jarang latihan. Kalau tahun ini secara kualitas lebih bagus karena mereka kan latihan terus. Ini hampir seluruh dari mereka punya skill bagus yang merata. Peserta U-13 punya postur tubuh dan teknik yang cukup baik, begitu pula dengan U-11 yang sudah memiliki teknik dasar yang dikuasai,” imbuh Ellen.
Selain Ellen Angelina, Tim Pencari Bakat juga diisi oleh jajaran pelatih PB Djarum dan legenda bulutangkis yaitu Yuni Kartika, Hastomo Arbi, Roy Djojo Effendy, Nimas Rani Wijayanti, Engga Setiawan, Rudy Gunawan Haditono, Denny Setyawan, Maria Elfira Christina, dan Juniar Setioko Tenggono.
Selama babak turnamen yang diselenggarakan hingga Kamis (6/7), Tim Pencari Bakat akan terus memantau para peserta, sehingga membuka kesempatan bagi atlet dengan kualitas mumpuni tetap mendapatkan Super Tiket untuk melaju ke tahap karantina, meskipun kalah di fase gugur tersebut.
Audisi Umum PB Djarum 2023 menyasar kelompok usia U-11 dan U-13 baik putra maupun putri. Seleksi diselenggarakan selama lima hari mulai Minggu (2/7) hingga Kamis (6/7). Pada dua hari pertama, mereka menjalani screening lima dan 10 menit.
Lalu pada hari ketiga hingga kelima, peserta yang lolos tahap screening melanjutkan perjalanan mereka di babak turnamen. Peserta yang lolos akan menjalani fase karantina selama empat minggu hingga pada akhirnya tersaring atlet-atlet yang akan mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan bergabung dengan klub PB Djarum. (jir)