MHQ Tonra Bone Studi Tour Ke Baznas Enrekang Pelajari Zakat

MHQ Tonra Bone Studi Tour Ke Baznas Enrekang Pelajari Zakat

ENREKANG,UPEKS.co.id— Madrasah Hafizh Qur’an (MHQ) dari Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone melakukan studi tour bagi santri yang telah menamatkan jenjang pendidikan tingkat SMA tahun 2023 ini. Sebanyak 70 santri dan santriwati ikut dalam program tersebut yang didampingi oleh para guru dan pembina. 

Rombongan diterima langsung oleh Pimpinan BAZNAS Enrekang, masing-masing H. Kamaruddin, Kadir Lesang, dan Dr. Ilham Kadir di Aula Kantor BAZNAS Enrekang, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 8. Rabu (12/7/2023).

Bacaan Lainnya

Salah satu tujuan dan target kunjungan mereka adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Enrekang. Menurut guru dan pengasuh santri MHQ sekaligus Ketua Rombongan, Ustadz Zulfahmi Yusuf, alasan memilih BAZNAS Enrekang sebagai salah satu tujuan studi tour agar para calon alumni MHQ yang kelak akan terjun sebagai Dai ataupun akan lanjut kuliah supaya paham terkait fikih zakat.

“Kami ini, para guru dan juga para calon guru harus paham tentang ilmu zakat, harta apa saja yang wajib dizakati, apa syaratnya, bagaimana cara menghitung haul dan nishabnya? Semua itu harus kami ketahui, dan BAZNAS Enrekang menurut data yang kami peroleh, termasuk yang  terbaik pengelolaan zakatnya di Indonesia,” terang Ustadz Zulfahmi di Kantor BAZNAS Enrekang.

Senada dengan guru lainnya, Ustadz Sulaiman, ia sangat merasa beruntung dapat silaturrahmi di BAZNAS Enrekang.

“Kami menemukan banyak pengetauan, antara lain, ternyata ilmu zakat itu berkembang sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan profesi. Dan Enrekang memang layak jadi rujukan dalam pengelolaan zakat, terlihat para pimpinan menguasai materi zakat secara komprehensif,” ujar Alumni Pondok Pesantren Darul Huffadh Bone ini.

Pimpinan bidang Administrasi, SDM, dan Umum, H. Kamaruddin menyambut hangat dan penuh kekeluargaan para rombongan.

“Terima kasih karena  mampir untuk berdiskusi di Kantor BAZNAS Enrekang. Semoga ini menjadi berkah untuk kita semua. Kita harus yakin bahwa para penghafal qur’an adalah orang-orang pilihan Allah,” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan BAZNAS Bidang Pengumpulan, Dr Ilham Kadir juga memberikan gambaran terkait potensi zakat secara nasional di Indonesia dan lokal di Enrekang. 

“Secara Nasional potensi kita menurut BAZNAS RI sekitar 330 triliun. Dan terealisasi hanya 30 triliun, atau 10 persen. Sementara jika skala lokal Enrekang potensinya sekitar 60-80 miliar dan yang terkumpul berkisar 16 miliar termasuk zakat fitrah,” jelas Dosen UNIMEN ini.

Ini menandakan bahwa memang tidak mudah meyakinkan orang untuk berzakat. 

“Zakat sebagai ibadah harta yang berdimensi sosial memang harus selalu digaungkan agar masyarakat makin paham akan kewajibannya, khususnya mereka yang telah menuhi syarat zakat. Karena itulah BAZNAS menggaungkan ‘gerakan cinta zakat’,” tutupnya.

Selesai berkunjung ke BAZNAS Enrekang, rombongan studi tour MHQ melanjutkan perjalanan ke Tator, namun sebelumnya mereka mampir di spot wisata religi Buttu Macca, dan Dante Pine Bambapuang, dengan latar belakang Gunung Nona sebagai ikon Enrekang. (Sry)