Kesbangpol Selayar Gelar Sosialisasi Moderasi Beragama Jelang Pemilu 2024

Kesbangpol Selayar Gelar Sosialisasi Moderasi Beragama Jelang Pemilu 2024

Selayar,Upeks.co.id— Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kepulauan Selayar melaksanakan Sosialisasi Moderasi Beragama Menyongsong Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 menuju Damai Selayarku. 

Sosialisasi ini dipimpin langsung Kepala Badan Kesbangpol Kepulauan Selayar, Hj. Andi Daeng, S.Sos., M.H.,  didampingi Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama, Andi Krisnayanti, S.Sos, di Ruang Pola Kantor Kesbangpol Kepulauan Selayar, Senin (24/7/2023) pagi. 

Bacaan Lainnya

Juga dihadiri Dua Narasumber (Pemateri) diantaranya, Kepala Kementrian Agama, Dr. H. Nur Aswar Badulu, M.Si., dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H. Patta Lolo DM. 

Turut hadir, mewakili Lurah Benteng, mewakili Lurah Benteng Selatan, Mewakili Lurah Benteng Utara, mewakili Lurah Putabangun, Kepala Desa Bontotangnga, dan perwakilan 6 Desa yang berada di Wilayah Kecamatan Bontoharu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, serta undangan lainnya. 

Kepala Badan Kesbangpol, Hj. Andi Daeng dalam materinya menyampaikan bahwa sosialisasi moderasi Beragama ini dilaksanakan dalam rangka menyongsong Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 menuju Damai Selayarku. 

Sehingga kaitannya dengan Aplikasi yang disusun di Kesbang dengan nama Aplikasi “Damai Selayarku” sangat penting di realisasikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat ketika ingin melaporkan hal hal yang bersifat Gangguan dari luar apalagi menyongsong pilkada tahun 2024. Ucapnya. 

Propert “Damai Selayarku” lanjut Andi Daeng memaparkan bahwa itu erat kaitannya dengan Sarikat nasional. Dimana melalui Sarikat Nasional ini kita bisa jaga dengan meningkatkan Kewaspadaan Nasional yang juga bisa ditingkatkan dengan penyelenggaraan kewaspadaan dini di daerah secara optimal.

“Jadi Damai selayarku itu adalah kewaspadaan dini menjadikan Selayar kuat dan Tangguh. Yang mana selama ini,  Kewaspadaan Dini itu tidak melibatkan masyarakat namun dengan munculnya aplikasi Damai Selayarku maka kewaspadaan dini itu sudah melibatkan masyarakat,” tandasnya. 

“Adapun keunggulan dari Aplikasi “Damai Selayarku” menjadikan Selayar kuat dan tangguh yaitu karena unggul dari segi digitalisasi,” ungkapnya. 

Selain itu kata Dia, bahwa saat ini pihaknya juga sementara gencar gencarnya melakukan sosialisasi terkait Aplikasi ini di Tiga Kecamatan Wilayah Utara.  Alhamdulillah responnya itu ada kurang lebih 30 an laporan dari pemerintah Lurah dan Desa yang masuk melalui aplikasi Damai Selayarku dan bahkan sudah ada satu laporan dari Kepala Desa yang sudah kami tindaki.

Mengakhiri keterangannya, Andi Daeng  mengungkapkan bahwa Sosialisasi moderasi Beragama erat kaitannya dengan Kewaspadaan Dini yang merupakan segala upaya atau tindakan yang dapat menangkal Ancaman Tantangan, Hambatan Gangguan (ATHG) dengan meningkatkan pendeteksian dini. 

Olehnya itu ia mengajak untuk selalu  memanfaatkan Aplikasi ini untuk melaporkan hal hal yang bersifat ATHG. “Caranya terbilang cukup mudah sama halnya dengan masuk ke Aplikasi Shopee,” pungkasnya mengakhiri. 

Usai pemaparan materi, giat dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan ditutup dengan penyerahan secara simbolis 10 juta bendera merah putih dan sesi foto bersama dengan para peserta sosialisasi. 

Sementara Kandepag Selayar, Dr. H. Nur Aswar badulu dalam materinya mengungkapkan bahwa kebijakan Pemerintah dalam program moderasi beragama merupakan poin pertama dari 7 program prioritas Kementerian Agama yang dimulai sejak Februari 2022 lalu sampai saat ini berjalan sangat lancar. 

“Tujuh Program tersebut adalah Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Tahun Toleransi Beragama, Revitalisasi KUA, Religiosity Index, Kemandirian Pesantren, dan Cyber Islamic University” ungkapnya. 

Adapun ruang lingkup yang sangat penting untuk kita ketahui terkait Kebijakan Pemerintah tentang Moderasi Beragama adalah Pengertian Moderasi Beragama, Sejarah Kebijakan Moderasi Beragama, Implementasi Kebijakan Moderasi Beragama, Keberhasilan Kebijakan Moderasi Beragama, Tantangan Implementasi Kebijakan Moderasi Beragama, agar Pemilu yang akan kita hadapi nanti di tahun 2024 bisa terlaksana dengan baik, tertib, aman dan damai.

Semua hal tersebut bisa dicapai,  jika kita paham dan sadar serta mengaplikasikan nilai-nilai Moderasi Beragama.

Olehnya itu ia berharap Menyongsong Pemilihan dan Pilkada Tahun 2024, mudah-mudahan bisa berlangsung dengan baik, tertib, aman dan damai setelah kita memahami serta sadar akan nilai-nilai Moderasi Beragama. “Siapapun yang terpilih, dari Agama, budaya dan suku manapun kita harus bisa menerima dan menghormati hasil dari pemilu dan pilkada nanti” harapnya. (Sya)