ENREKANG, UPEKS.co.id – Terkait dugaan adanya kasus asmara yang melibatkan seorang dosen dengan salah seorang mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Enrekang (Unimen) yang menggemparkan dunia pendidikan karena diduga kepergok melakukan hal tak senonoh di dalam ruang perpustakaan oleh Security Kampus Unimen, saksi kunci kasus ini angkat bicara.
Satu-satunya orang yang melihat keduanya berada dalam satu ruangan adalah Nurhidaya,S.Pd Kepala Tata Usaha FSAINTEK Universitas Muhammadiyah Enrekang. Nurhidaya adalah saksi kunci dari semua yang terjadi antara kedua oknum tersebut.
Ditemui di ruang kerja Rektor UNIMEN Dr Yunus Busa, orang yang akrab disapa Daya kepada Upeks mengakui beberapa hari ini tutup mulut karena belum mendapat perintah dari Rektor agar dia memberikan keterangan yang sebenar-benarnya terjadi.
” Saya tidak bisa memberikan keterangan sebelum mendapat ijin dari Pimpinan saya yaitu Rektor UNIMEN. Nah karena berita yang beredar di kalangan masyarakat sudah mulai simpang siur dan meresahkan, Rektor lalu meminta saya untuk muncul dan segera melakukan klarifikasi karena hanya saya satu-satunya yang melihat apa yang dilakukan oleh keduanya”. Ujar Nurhidaya.
Nurhidaya kemudian menuturkan awal mula dia menggedor pintu ruangan dosen sekitar jam 10.00 Hari Sabtu Pagi (4/2/2023). Pada saat itu Daya mendapat laporan dari Security jika kedua oknum Dosen dan Mahasiswi itu ada di Kampus 2 Unimen yang terletak di Buttu Cui, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang. Kampus 2 Unimen ini adalah ex kantor Bupati Enrekang.
” Jadi tidak benar kalau kejadiannya di ruang Perpustakaan. Saya memang dapatkan mereka berdua di dalam ruangan tapi di ruang Dosen, yang ditemukan bilang asusila lah, berhubungan badanlah itu tidak ada. Cuman kecurigaan dia pacaran memang itu sudah lama kami curiga. Tapi yang namanya saya temukan mereka melakukan mesum itu tidak benar “. Tegas Nurhidaya.
” Saya datang sekitar 10 menit mereka ada didalam. Jadi kalau dihitung itu 10 menit tidak mungkin mereka berbuat yang lebih jauh. Dihotel saja Bu tidak mungkin orang datang langsung berpelukan dan melakukan hubungan intim. Kalau mereka lambat keluar itu mungkin karena mereka takut saja,lagian seandainya mereka melakukan hubungan suami istri pasti ekspresi mereka gugup, bingung dan pasti penampilan mereka saat keluar dari ruangan acak-acakan “. Tambahnya.
Nurhidaya merasa punya tanggungjawab untuk menjelaskan hal sebenarnya yang dia lihat karena memang hanya dirinyalah satu-satunya yang melihat kejadian sebenarnya.
Menurutnya, Satpam waktu itu hanya diminta oleh Nurhidaya untuk mengawasi dan memperhatikan semua orang yang masuk dan beraktivitas di Kampus 2 Unimen. Security tidak melihat langsung apa yang terjadi dan itupun di akui oleh Security dan istrinya yang juga hadir di ruang kerja Rektor pada saat beberapa awak Media melakukan wawancara.
“Saya merasa punya tanggungjawab moril untuk meluruskan hal ini karena sudah menyangkut nama baik Kampus kami. Apalagi sebagai Kepala TU di Kampus 2 saya memang selalu ada disana termasuk pada saat itu saya sendiri yang gedor-gedor pintu. Mungkin itu yang orang bilang saya gerebek mereka padahal saya hanya gedor pintunya dan memang agak keras supaya mereka segera keluar. Kejadian ini tidak ada yang tahu sebelumnya, Dekan, Wakil Dekan, Rektor dan semua Dosen tidak ada yang tau, nanti saya yang sampaikan ke Pak Rektor sebagai atasan saya baru beliau tahu kejadiannya”. Beber Nurhidaya.
Sebelumnya, AR oknum dosen yang di dapati berduanya dengan Mahasiswinya ini juga mengakui hal yang sama jika saat itu mereka berdua tak melakukan apapun dalam ruangan itu.
” Waktu itu saya sedang menyelesaikan pekerjaan saya dan saya meminta dia (Mahasiswi tersebut – Red) membantu saya untuk print dan jarak saya dengan dia dalam ruangan itu berjauhan. Kami tidak melakukan apapun sampai Ibu Daya menggedor pintu. Waktu saya keluar Ibu Daya sudah tidak ada”. Terang AR.
AR juga mengakui memang pernah ada hubungan dengan oknum Mahasiswa tersebut namun hubungan itu sudah berakhir sebelum mereka berdua di dapati dalam ruangan itu.
” Apa yang saya katakan adalah yang sebenar-benarnya. Saya sudah jujur mengakui memang pernah ada hubungan, tapi sudah kami akhiri sebelum kami berdua ada dalam ruangan itu. Apa yang saya katakan tidak ada lagi yang saya tutup-tutupi”. Ujarnya. (Sry)