GOWA, UPEKS.co.id–Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Gowa terus berupaya membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dokter-dokter yang ada di Kabupaten Gowa untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien.
Hal ini disampaikan dr Suryadi pada Rapat Kerja Pengurus Ikatan Dokter Indonesia Cabang Gowa. Periode 2022-2025 yang berlangsung di Wisata Empang Mawang, Kabupaten Gowa, Sabtu (11/2/2023).
Menurutnya peningkatan SDM para dokter dianggap penting untuk memberikan peningkatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan yang lebih baik tanpa harus terikat dengan program-program rutin yang ada selama ini.
“Kegiatan rapat kerja ini untuk menyusun program kerja hingga masa 1 periode kedepan dengan memprioritaskan kolaborasi, “katanya.
Saat ini, sebanyak 200 lebih dokter yang bernaung di IDI. Jumlah tersebut lebih dari cukup untuk memberikan pelayanan yang ada di Kabupaten Gowa. Namun jika ada investor yang membutuhkan dokter-dokter dengan kualitas baik, pihaknya membuka diri.
“Jumlah kami saat ini lebih dari cukup untuk memberikan pelayanan di Kabupaten Gowa. Jadi kami akan membuka diri jika memang ada investor yang membutuhkan tenaga kami, tentunya dengan kualitas SDM yang baik,” ujar dr. Suryadi.
Berbagai program kerja pun dibahas, setiap bidang memaparkan sejumlah program kerja untuk satu periode kedepan. Namun, fokus IDI saat ini tidak terlepas dari peningkatan kapasitas SDM, peningkatan pendidikan dengan melakukan upgrade pengetahuan.
“Untuk peningkatan kapasitas SDM dengan melakukan upgrade pengetahuan rutin kami lakukan. Tapi yang ingin kita tingkatkan sekarang yakni bagaimana meningkatkan kolaborasi yang tadinya pengelolaan praktek dokter itu masih individu-individu, kita ingin kolaborasikan dimana nantinya praktek dokter, praktek klinik yang ada di Gowa itu memiliki standar tersendiri dengan kualitas yang ditentukan oleh IDI,” tambahnya.
Dirinya berharap, dengan adanya peningkatan kolaborasi antar dokter, yang mana kedepan setiap praktek dokter dan praktek klinik yang ada di Gowa memiliki standar tersendiri dengan kualitas yang ditentukan oleh IDI.
“Saya yakin dengan adanya standarisasi kita lebih bisa memiliki klinik yang baik dibandingkan yang belum memiliki standarisasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua panitia Rapat Kerja Pengurus Ikatan Dokter Indonesia Cabang Gowa, dr Ijmal yang juga bertugas di Puskesmas Samata menuturkan, dengan adanya kolaborasi dari setiap bidang-bidang, pelayanan dan pengabdian dokter-dokter IDI Gowa bisa semakin maju dan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.
“Kegiatan rapat kerja ini merupakan rapat kerja perdana yang dilakukan oleh masing-masing bidang. Kita disini berharap dengan adanya kolaborasi dari setiap bidang-bidang ini pelayanan dan pengabdian dokter-dokter IDI Gowa bisa semakin maju dan berkembang dimasa yang akan datang,” tuturnya.
Dikesempatan yang sama, Dewan Pakar IDI Gowa, yang juga mantan Direktur RSUD Syekh Yusuf, dr Salahuddin menyampaikan bahwa tantangan terbesar para dokter saat ini adalah pentingnya mengetahui kompetensi manajerial dan kompetensi teknis.
“Teman-teman yang masih muda harus memperkuat 2 kompetensi itu. Ini yang perlu kita dorong untuk bisa bersaing mencapai kompetensi itu,” kata Salahuddin.
Diketahui, kompetensi teknis diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis. Sedangkan kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan.
“Olehnya itu, saya berharap kegiatan ini betul-betul diikuti dengan baik, sehingga apa yang kita harapkan nersama dapat terwujud,” ungkapnya.(Sofyan).