MAJENE,UPEK.co.id— Panitia Khusus (Pansus) penanganan bencana disikapi DPRD Majene dengan melakasanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) di gedung DPRD Majene.
Dalam RDP sempat terjadi adu mulut antara pimpinan Pansus, Hasriadi dengan mahasiswa. Adu argumen mulai terlihat sejak awal pertemuan, namun puncaknya di bagian akhir ketika pihak mahasiswa meminta catatan poin-poin kesepakatan hasil pertemuan namun tak diindahkan oleh pihak Pansus.
Salah seorang perwakilan SPMM, Irwan Japarudin kepada pimpinan Pansus menyampaikan permintaan agar ada poin-poin kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, sebab kesepakatan tersebut akan menjadi catatan, karena selain disampaikan kepada masyarakat juga sebagai bahan evaluasi dan persiapan untuk pertemuan selanjutnya demi mengukur kinerja OPD terkait soal progres penangangan korban gempa di Malunda.
“Kita minta ada kesepakatan tertulis, karena kalau tidak ada kesepakatan lalu apa jaminan dari anda bahwa persoalan ini akan diurus,” kata Irwan saat RDP yang digelar di ruang paripurna DPRD Majene.
Menanggapi pertanyaan mahasiswa, ketua Pansus Hasriadi, yang memimpin rapat enggan membuat poin kesepakatan.
Menurutnya, rapat masih akan terus berlanjut dengan pembahasan yang sama sehingga belum ada kesimpulan atau poin kesepakatan yang bisa dituliskan. (Ali)