GITC, Cara LG Cetak Pemimpin IT Masa Depan

GITC, Cara LG Cetak Pemimpin IT Masa Depan

Makassar,Upeks.co.id— LG Electronics (LG) menggelar putaran final penyelenggaraan ke-11 dari Global IT Challenge for Youth with Dissabilities (GITC). Sepanjang perhelatan ini, sejumlah besar peserta usia muda dari berbagai negara unjuk kemampuannya dalam berbagai aktivitas berbasis computer melalui tantangan waktu.

Mengadopsi format penyelenggaraan secara hybrid, online dan offline, beberapa negara partisipan termasuk Korea, Indonesia dan Vietnam turut meramaikannya dengan melakukan penyelenggaraan secara offline di negaranya masing-masing.

Bacaan Lainnya

Chairman GITC Organizing Committee mewakili pihak penyelenggara, Kim In-kyu mengatakan teknologi dapat membantu kita semua untuk mengatasi berbagai masalah hidup sehari-hari dan menjadi sebuah bahasa universal yang mengikis berbagai Batasan, budaya dan berbagai perbedaan lainnya.

“Sehingga kami berharap, seluruh peserta tahun ini dapat lebih termotivasi dan tergerak untuk lebih menantang dirinya di masa mendatang,” imbuhnya.

 

Menurut dia, meneruskan kesuksesan penyelenggaraan putaran pendahuluan di bulan Agustus, Kompetisi ini menuai perhatian besar dengan banyaknya partisipan. Dan kata dia, pada putaran akhirnya sendiri tercatat sejumlah 320 partisipan dari 16 negara terundang untuk mengikutinya secara online.

 

Putaran akhir kompetisi GITC sendiri menuntut setiap peserta beradu kemampuan dalam empat tantangan yang diberikan. Termasuk didalamnya yaitu eTool, eLifeMap, eContent dan eCreative.

 

Tantangan eTool menguji kemampuan para peserta untuk membuat sebuah presentasi menggunakan Microsoft Powerpoint dan menggunakan berbagai fungsi serta formula untuk menyelesaikan berbagai perhitungan dan mengorganisir data menggunakan Microsoft Excel. 

Sementara eLifeMap menjadi tantangan yang melibatkan kemampuan melakukan pencarian online dengan dukungan teks dan gambar untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam keseharian.

“Diselenggarakan bersama antara LG Electronics dan komite GITC, sepanjang sebelas tahun penyelenggaraannya mencatatkan telah mengumpulkan total 4,000 peserta. Hal yang menjadikannya menarik, para peserta ternyata berhasil menjadikan GITC sebagai batu lompatan untuk meraih cita-citanya dalam karir maupun bidang akademis,” pungkasnya.

Abiyu Ezar Firdausi, peserta berusia 16 tahun dari Indonesia dan menjadi pemenang penyelenggaraan GITC tahun ini untuk kategori Best Award for e-Tool PPT dan Super Challenger mengatakan

kompetisi ini sangat baik bagi saya untuk terus mendorong diri meningkatkan kemampuan pribadi.

 “Saya sangat bangga menjadi pemenang tahun ini dan percaya diri untuk belajar lebih keras demi mencapai impian saya,” tutupnya. (Mimi)