
Wakatobi, Jamkesnews – Bupati Wakatobi, Haliana mendukung percepatan Universal Health Coverage (UHC) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan menerbitkan Instruksi Bupati Nomor 1 Tahun 2022 sebagai tindak lanjut dari Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Optimalisasi Pelaksanaaan Program JKN (19/09).
“Sedikit lagi kita sudah capai UHC yang mana sekarang jumlah peserta di Wakatobi sudah mencapai 91,88 % atau sebesar 106.321 Jiwa. Melalui Instruksi Bupati ini saya menekankan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk terus bekerja dan mendukung program ini,” ujarnya.
Lebih khusus, lanjut Haliana, dinas sosial sebagai leading sector pendataan bantuan wajib melakukan pendataan dan pemuktahiran data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain itu, dinas sosial juga harus fokus pada pemenuhan kuota peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang telah dianggarakan pada APBD Tahun 2022.
Di sisi yang lain, Haliana menginginkan peran dari dinas kesehatan agar dapat memberikan peningkatan kualitas layanan kesehatan di setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Wakatobi. Menurutnya dengan adanya kolaborasi yang kuat antar stakeholder yang ada, Program JKN akan semakin sustain dan berkualitas.
“Pemerintah daerah terus berkomitmen mendukung Program JKN, melalui dinas kesehatan kami meminta untuk terus untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program-program yang ada di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Saerah (RSUD),” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Wakatobi, Ashari Ramadhani menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah gencar melakukan kolaborasi bersama pemerintah setempat sebagai upaya peningkatan kepesertaan segera mewujudkan UHC Kabupaten Wakatobi.
Upaya tersebut dilakukan karena sedikit lagi Kabupaten Wakatobi akan mencapai UHC. Memasuki penghujung di tahun 2022 ini, BPJS Kesehatan Cabang Baubau terus mengupayakan kolaborasi bersama pemerintah daerah guna optimalisasi cakupan peserta.
“Kabupaten Wakatobi yang masyarakatnya tersebar di beberapa pulau, sudah sangat cukup antusias untuk mendaftar sebagai peserta JKN. Tingginya partisipasi masyarakat di sini haruslah diimbangi dengan tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas,” tutupnya. (se/an)