ENREKANG,UPEKS.co.id— Hujan Deras yang terus-menerus mengguyur Kabupaten Enrekang membuat beberapa Desa di Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang mengalami longsor bahkan salah satu Desa di Kecamatan Maiwa yaitu Desa Labuku satu dusun tanahnya bergeser atau anjlok, Rabu (31/8/2022).
Akibatnya sekitar 18 rumah ikut anjlok sehingga sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 70 jiwa lebih harus mengungsi ke rumah kerabat mereka yang masih aman dari longsor di Dusun lain di Desa yang sama.
Selain itu ada beberapa desa di Kecamatan Maiwa yang tertutup akses jalannya karena tertimbun longsor yang mengakibatkan hampir seluruh desa yang ada di Kecamatan Maiwa terisolir.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Enrekang, Arsi Bagenda mengatakan, Hari ini Kamis (1/9/2022) Tim yang dipimpin langsung oleh Bupati Enrekang akan turun kelokasi bencana untuk melihat langsung dan melakukan Asesmen untuk rencana relokasi bagi keluarga terdampak tanah anjlok atau bergeser di Desa Labuku.
“Jadi hari ini kami bersama Bupati, Wabup, Sekda, Perkim, PU, Dinsos dan Dinas terkait lain akan langsung ke lokasi untuk melihat langsung siapa tau ada rencana untuk melakukan relokasi karena masyarakat terdampak mulai takut kalau hujan terus-menerus daripada nanti rumah mereka tambah hancur jadi perlu direlokasi”. Ujar Kalak BPBD Arsil Bagenda.
Arsil Bagenda mengatakan saat itu sudah ada dua alat berat berupa escavator yang dikerahkan masuk melakukan pengerukan dan pembersihan badan jalan yang tertutup longsor di Desa Lebani, Desa Tapong dan Desa Labuku.
Kabupaten Enrekang adalah salah satu daerah rawan longsor saat musim hujan, selain tanahnya yang labil Kabupaten Enrekang memang sebagian besar wilayahnya berada diantara pegunungan dan bahkan diatas pegunungan.
Kepada masyarakat Kabupaten Enrekang, Kalak BPBD meminta agar terus waspada karena diperkirakan hujan deras akan turun dan terus mengguyur wilayah Kabupaten Enrekang hingga tanggal 2 September 2022. (Sry)