Kapolrestabes Jadikan Judul Disertasi “Strategi Peningkatkan Pelayanan Harkamtibmas”

Kapolrestabes Jadikan Judul Disertasi "Strategi Peningkatkan Pelayanan Harkamtibmas"

MAKASSAR,UPEKS.co.id— Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto mendatangi Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Husain Syam di Gedung Pinisi UNM, Senin (19/9/22).

Rektor UNM, Prof Husain Syam selaku promotor Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan, kurang lebih setahun yang lalu sudah diproses dan diskusi bersama dalam rangka Kapolrestabes sebagai mahasiswa program doktor administrasi publik (UNM).

Bacaan Lainnya

Kedatangan Kapolrestabes diskusikan banyak hal, bagaimana dengan menulis melakukan riset untuk menguji disertasi apa kira-kira yang bisa menjadi distribusi dan manfaat tugas kepolisian dalam menjadi bagian dari masyarakat.

“Pada waktu itu, diskusi terus dan ketemulah konsep ini adalah bagaimana mengambil judul disertasi ini kemudian membuat wadah bagi masyarakat yang sering melakukan kejahatannya atau berperilaku negatif. Apakah itu begal dan lainnya yang mengganggu ketertiban masyarakat,” ucap Husain.

Husain menjelaskan, dimana para pelaku seakan-akan tidak ada lagi harapan hidupnya menurut orang. Ini diwadahi, jika masih berpotensi bisa menjadi baik dan diberdayakan, nanti itu ada role model penanganan yang berpotensi diperbaiki disitu akan diberikan pelatihan. 

“Perlahan tapi pasti, mereka bisa menghidupi dirinya dengan tidak lagi melakukan perbuatan negatif dimasyarakat. Ini maksud dari konsep yang didiskusikan Kapolrestabes,” jelas Husain.

Untuk mencoba merangkul mereka lanjut Husain, kemudian dibuatkan komunitas yang disebut Batalyon 120. Nama komunitas tersebut ada nilai jual bagi mereka untuk bergabung. Tapi bukan berarti, yang tergabung dalam komunitas itu jadi kebal hukum. Tetap diproses kalau mereka bersalah.

Ini tujuannya jelas Husasin, adalah untuk melahirkan pembinaan kemudian memberikan solusi untuk hidupnya. Jadi luar biasa konsepnya ini dan sangat mulia ketika hal itu bisa diterapkan nantinya. 

“Kita mau tulis dengan bentuk pendekatan ilmiah melalui disertasi. Sehingga kebenaran ini bisa diterima secara universal dan ini bisa menjadi roh model yang bisa dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto menuturkan, kedatangannya bertemu Rektor UNM pertama adalah untuk konseling atau bimbingan apa yang akan dilakukan dalam disertasi.

“Tentunya selaku Kapolrestabes, punya strategi dalam hal pelayanan masyarakat khususnya terhadap bidang Harkamtibmas,” tutur Budhi.

Disebutkannya, Disitu ada tiga strategi. Salah satu instrumennya adalah membuat wadah bagi para pelaku kriminal yang masih punya potensi dipengaruhi hingga sadar. Apakah satu instrumen itu selesai, tentu tidak dan yang dua ini sudah sering dilakukan aparat.

Pertama adalah pembinaan masyarakat supaya sadar akan pentingnya Harkamtibmas sehingga masih mau berperan aktif dalam menjaga Kamtibmas. Seperti membangun pos roda dan patroli. Itu sudah sering dilakukan aparat.

Hal yang agak berbeda lanjut Budhi adalah instrumen pertama. Yaitu bagaimana menyadarkan perilaku tindak pidana ini yang punya potensi untuk disadarkan.

“Ini saya lihat belum pernah ada. Makanya dibentuk bulan Januari kemarin Batalyon 120. Waktu itu kami berpikir anak-anak ini petarung semua dan menjadi kebanggaan bagi mereka dengan nama itu. Tapi dengan kejadian kemarin itulah proses kami untuk dikoreksi secara publik,” lanjutnya.

“Itu kami ambil hikmahnya. Hasil koreksi itu kami lihat tidak cocok dan membuat masyarakat berpikir aneh-aneh. Padahal eksensinya adalah apa yang dikatakan prof tadi adalah menyadarkan perilaku tidak baik menjadi baik,” tutupnya. (Jay)