Pensiunan Kemenag Gowa Dikunjungi DWP Kemenag Sulsel

Pensiunan Kemenag Gowa Dikunjungi DWP Kemenag Sulsel

Makassar, Upeks– Pensiunan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa Abdullah Ahmad dikunjungi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa 30 Agustus 2022.

Sungguh miris menyaksikan derita yang menimpa pensiunan dengan pangkat / golongan terakhir 1d ini. Untuk menemui di tempat tidurnya saja tidaklah mudah, pengunjung mesti membungkukkan badan agar dapat melewati pintu masuk yang  cukup sempit untuk ukuran orang dewasa.

Bacaan Lainnya

Mendengar suara Ketua DWP Kanwil Kemenag Sulsel Heni Suwardani Khaeroni yang menyapanya, Abdullah Ahmad bergegas bangkit mencari sumber suara tersebut. Dia yang tengah terbaring lemah di bilik sempit nan pengap dibawah kolong rumah reot itu terlihat sangat senang menatap Ketua DWP Kanwil Kemenag Sulsel duduk jongkok tepat dihadapannya.

“Assalamu alaikum. Bagaimana kabar.  Bapak sehat. Bapak dulu kerjanya dimana,” tanya Heni Suwardani.

“Iye. Saya pensiunan di Depag Gowa. Sakitka kodong. Tidak bisama jalan,” jawab Abdullah Ahmad yang saat itu didampingi anak tunggalnya Aris Budi.

Selain lumpuh, pria kelahiran Makassar 23 Mei 1955 ini juga menderita tuberculosis (TB) hingga kadang muntah darah yang.tentunya membutuhkan perawatan khusus, sementara anak tunggalnya yang berprofesi sebagai tukang ojek online (ojol) kesulitan membagi waktunya untuk merawat orang tuanya.

“Orang-orang bilang saya tidak mau merawat orang tuaku. Anak mana yang tega menelantarkan orang tuanya yang sudah lanjut usia. Kita lihat sendirimi kasian kondisiku. Saya juga orang tidak mampu kodong. Saya cuma pangojek,” ucap Aris Budi menaggapi komentar warga yang menilainya telah menelantarkan orang tuanya.

Untuk diketahui, kakek Abdullah Ahmad selama sehatnya tidak tinggal seatap dengan almarhumah istrinya dan anak tunggalnya. Ia berpindah-pindah tempat tinggal bertahun-tahun lamanya hingga Lurah Bantaeng-Bantaeng Ady Mulyadi Jacub menemukannya dalam kondisi lemah dan membawanya ke rumah sakit Daya untuk menjalani perawatan.

“Atas laporan warga, saya kemudian membawa pak Abdullah ke rumah sakit Daya. Awalnya kami tidak tahu kalau beliau warga Banta-Bantaeng karena memang beliau tidak pernah tinggal disini. Kami juga tidak tahu kalau ada anaknya disini,” tutur Lurah Ady Mulyadi yang turut hadir mendampingi kunjungan Ketua DWP Kemenag Sulsel.

Untuk membawa kakek Abdullah Ahmad ke rumah anaknya, Lurah Ady Mulyadi menuturkan bahwa Dinas Sosial Kota Makassar yang melakukannya dibantu Polsek Rappocini.

Lurah alumni Fisip Unhas ini juga menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Makassar agar rumah yang didiami Abdullah Ahmad ini bisa diikutkan dalam program bedah rumah.

Sementara itu, Ketua DWP Kemenag Sulsel berharap Pemkot Makassar melalui Dinas Kesehatan dapat memfasilitiasi pengobatan Abdullah Ahmad lebih lanjut.

“Tidak boleh dibiarkan begini, apalagi penyakitnya adalah TB. Ini penyakit menular yang mesti mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Kasihan kalau menularkan ke anaknya yang merawatnya, sementara ia adalah tulang punggung satu-satunya di keluarga ini”, ujar Heni Suwardani.

Dalam kunjungan ini, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sulsel hadir didampingi sejumlah pengurus, diantaranya Ny. Saidah HS. Ali Yafid dan Ny. Hilda Halida Ikbal Ismail serta beberapa pengurus dan anggota lainnya.

Selain itu, pada kunjungan ini hadir pula Ketua DWP Kemenag Gowa Nurkaya Aminuddin bersama rombongan, serta sejumlah pengurus dan anggota DWP Kemenag Kota Makassar yang dimotori Nurlina Tonang.

Sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap pensiunan Kemenag Gowa tersebut, DWP Kanwil Kemenag Sulsel, Makassar dan Gowa menyerahkan bantuan berupa sembako dan diapers, serta sejumlah uang tunai yang diterima langsung oleh putra dari Abdullah Ahmad. )