Lama Dinantikan, Bupati Bertemu Dengan Perwakilan Masyarakat Terdampak Penggusuran PTPN XIV

Lama Dinantikan, Bupati Bertemu Dengan Perwakilan Masyarakat Terdampak Penggusuran PTPN XIV

ENREKANG,UPEKS.co.id— Terkait kisruh yang terjadi antara Masyarakat Desa Batu Mila, Kecamatan Maiwa dengan pihak PTPN XIV yang belum juga berakhir, Kapolres Enrekang AKBP Arief Doddy Suryawan, S. IK berinisiatif mempertemukan Bupati Enrekang, Muslimin Bando dengan masyarakat terdampak penggusuran.

Selain Bupati dan Pihak PTPN XIV Unit Kebun Maroangin yang diwakili oleh Manager Abustam, Andi Evan Kabag Sekper PTPN Pusat dan Agus Setiawan Humas PTPN, hadir pula Jajaran Forkopimda dan BPN.

Bacaan Lainnya

Kapolres berharap dengan pertemuan ini semua pihak yang terlibat dalam kisruh ini segera bisa menemukan solusi.

“Selama ini kan tidak pernah bertemu. Saya berinisiatif mengundang perwakilan masyarakat terdampak dan Alhamdulillah bisa bertemu. Semoga kedepannya ada solusinya,” ujar Kapolres.

Sementara itu, Muslimin Bando mengatakan, pertemuan hari ini belum bisa diambil keputusan. Dia mengatakan biarlah Pemerintah dan pihak PTPN saling berdiskusi untuk mendapatkan jalan terbaik.

Terkait pernyataan salah seorang warga Desa Karrang yang tak mau meninggalkan tempat tersebut apapun yang terjadi, Bupati mengatakan hal itu wajar.

“Saya kira antara hak dan kewajiban pasti orang yang merasa berhak itu tidak akan meninggalkan hak-haknya sebelum semua jelas dan inilah yang kita mau pulang bicarakan sehingga menjadi jelas dan bisa menguntungkan masyarakat,” kata MB.

Tentang rencana relokasi, Bupati mengatakan awalnya Pemerintah telah memikirkan hal itu, namun ternyata melakukan relokasi bukan hal yang mudah.

“Harus ada lahan yang jelas yang tidak lagi membuat masyarakat menemukan jalan buntu lagi. Kita mau jika direlokasi, kepemilikan itu harus jelas supaya bisa dipakai dalam jangka lama,” pungkas Muslimin Bando.

Salah satu aktivis Aliansi Masyarakat Massenrempulu (AMPU), Rahmawati Karim bersyukur karena Bupati sudah mulai membuka diri untuk bertemu masyarakat terdampak penggusuran.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Kapolres yang telah mempertemukan kami dengan Bupati karena selama ini kami memang tidak pernah bertemu dengan Bupati dan saat ini sudah ada komunikasi yang terbangun antara AMPU dan Pak Bupati. Saya juga berterima kasih kepada Bapak Bupati yang sudah membuka diri dengan kami, dengan demikian sudah mulai ada titik terang,” Kata Rahma.

Rahma juga berharap jangan ada lagi penggusuran di wilayah yang hari ini masih menjadi wilayah garapan warga. Selain ini diharapkan Bupati juga mendukung perjuangan AMPU yang memperjuangkan hak warga lewat program reforma Agraria.

“Jadi ada program Presiden namanya TORA bagaimana lahan yang dikelola warga yang sudah puluhan tahun ini bisa digarap selamanya,” ujarnya. (Sry)