MAKASSAR,UPEKS.co.id— KALLA melalui PT Bumi Karsa dan Yayasan Hadji Kalla (YHK) bakal melanjutkan program Corporate Social Responsibility (CSR) pada lima desa yang berlokasi di Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Bentuk programnya ialah edukasi pelestarian lingkungan dan penanaman bibit pohon.
Kelima desa tersebut ialah Kanreapia, Tonasa, Pao, Tamaona dan Erelembang. Program CSR KALLA di desa-desa ini sudah berjalan sekitar tiga tahun. Jumlah bibit pohon yang telah diberikan kepada warga sudah mencapai 75.000 bibit untuk lima desa dengan jenis pohon yang beragam, diantaranya kayu putih, ketapang kencana, kopi, alpukat hingga suren.
Tim CSR KALLA pun telah melakukan monitoring sekaligus melakukan sosialisasi kembali di beberapa titik lokasi penanaman yang ada di desa tersebut, beberapa waktu lalu. Pertumbuhan pohon yang ditanam warga pun sangat baik. Oleh karena itu, program CSR yang bertema “Agroforestry Tombolo” ini pun terus berlanjut hingga kini.
Kepala Desa Kanreapia, Rusli Yusuf, mengatakan, program CSR yang dilaksanakan KALLA sudah selaras dengan program desa, yakni penanaman 100.000 pohon. Ketersediaan pohon hingga saat ini memang masih sangat dibutuhkan warga.
“Pohon-pohon yang ditanam sangat penting manfaatnya, mulai dari menjaga ketersediaan air, menjaga tanah dari rawan longsor hingga menambah nilai ekonomi untuk warga. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Kalla Group yang telah melaksanakan program CSR di desa kami,” tuturnya.
Ia pun mengungkapkan, bibit pohon yang ditanam warga betul-betul dijaga. Adapun jenis pohon yang paling cocok tumbuh dan paling dibutuhkan di Desa Kanreapia ialah eucalyptus atau leda. “Sejak ditanam sekitar 3 tahun lalu, sekarang tingginya sudah mencapai 2 sampai 3 meter,” sebut Rusli.
CSR & External Relation Associate Kalla Group, Ali Imran, mengungkapkan, pelaksanaan program rencananya akan dimulai kembali pada Juli 2022 ini. Tim CSR Kalla pun telah mengecek ketersediaan bibit sebelumnya di Balai Pembenihan Tanaman Hutan (BPTH) Sulsel.
“Target bibit pohon yang akan kami berikan selanjutnya sekitar 20.000 bibit. Penanaman dilakukan secara bertahap di lima desa. Kami pun telah melakukan sosialisasi kepada warga dan kita sudah sepakat untuk melanjutkan program ini. Apalagi target lahannya sudah tersedia,” ungkapnya.
Sejak program CSR “Agroforestry Tombolo” berjalan, tercatat 5.162 petani yang aktif mengelola tanaman dengan total lahan 2.371 hektare. Lima desa yang dipih menjadi lokasi pelaksanaan program berada di sekitar wilayah kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Tombolo Energy milik PT Bumi Karsa. Tak sekadar membagikan bibit, KALLA juga melaksanakan pelatihan pembibitan hingga persemaian. (Mit)