Tujuh Atlit Panjat Tebing Wajo Siap Berlaga Pra-porprov

Tujuh Atlit Panjat Tebing Wajo Siap Berlaga Pra-porprov

SENGKANG, Upeks.co.id — Tujuh atlit panjat tebing Kabupaten Wajo siap berlaga di ajang Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra-porprov), di Kabupaten Bantaeng, 21 sampai 28 Januari 2022 mendatang.

Kontingen atlit yang tergabung dalam Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Wajo itu pun dilepas keberangkatannya oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo, Armayani, Kamis (20/1/2022).

Bacaan Lainnya

Armayani berharap, para atlit muda tersebut, bisa menorehkan prestasi dan membanggakan Kabupaten Wajo.

“Selamat bertanding. Jaga sportivitas dan ukir prestasi yang membanggakan buat Kabupaten Wajo,” katanya.

Selain itu, Armayani berharap kontingen panjat tebing Kabupaten Wajo bisa lolos ke ajang Poprov 2022 yang akan digelar di Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bulukumba.

Tujuh atlit tersebut, tiga diantaranya adalah laki-laki, yakni Ahmad Fahlevi, Muhammad Bayu Saputra, M Randi Rangga Saputra.

Lalu, empat perempuan yakni Suhdyyah Annisa, Fitriyah Ramadhani, Rahma Yana, dan Amanda Rizky Agustin.

Tujuh atlit tersebut akan turun di 3 kategori pertandingan, yakni kategori lead, speed, dan boulder.

Ketua Umum FPTI Kabupaten Wajo, Aldi Mulyadi menargetkan, kontingen panjat tebing Kabupaten Wajo bisa lolos ke Porprov Sinjai-Bulukumba 2022.

“Target kita lolos ke Porprov,” katanya.

Persiapan yang matang telah dilakukan oleh para atlit yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) itu.

Latihan selama dua kali sepekan, diharapkan mampu mengasah skill dan kepercayaan diri para atlit muda itu.

“Kita sudah tentukan atlit yang akan turun di pada kategori lead, speed, dan boulder. Tentunya kita berangkat dengan persiapan yang matang,” katanya.

Olahraga panjat tebing memang bukanlah olahraga yang populer di Kabupaten Wajo. Namun, sejauh ini FPTI Wajo telah melakukan pembinaan atlit-atlit muda.

Aldi Mulyadi berharap, ada dukungan dari pemerintah terkait sarana dan alat penunjang bagi para atlit. Sebab, sarana yang ada dinilai belum terlalu memadai. (rls)