MAKASSAR, UPEKS.co.id — Kepala Bidang PD Pontren, H. Mulyadi didampingi Kasi Pontren dan Kesetaraan, H. Aminuddin mengadakan pertemuan bersama perwakilan Yayasan Hadji Kalla membahas kemandirian pesantren di ruang kerja bidang Pontren Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa, (2/11/2021).
Pengurus Yayasan Hadji Kalla Makassar, Salman Febriansyah, menyampaikan pihaknya ingin terlibat jauh bersama Kementerian Agama mendorong pengembangan kemandirian ekonomi pesantren, khususnya di wilayah Sulsel dengan jalan membantu permodalan badan usaha yang dikelola oleh pondok pesantren.
Hal ini tentu selaras dengan komitmen Pemerintah mengembangkan pondok pesantren, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tapi juga sebagai gerbong pergerakan ekonomi yang tentunya dapat menopang kebutuhan operasional pondok pesantren itu sendiri.
Di kesempatan yang sama, Kepala Bidang PD. Pontren, Mulyadi menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Hadji Kalla yang memiliki niatan tulus ikut membantu pengembangan kemandirian pesantren melalui program sosial keagamaannya.
Mulyadi berharap, dengan adanya bantuan ini, Pesantren memiliki usaha yang dapat memenuhi kebutuhan pesantren sendiri dan bahkan dapat melebarkan sayap usahanya kepada masyarakat sekitar.
“Sejalan dengan lahirnya Perpres 82 tahun 2021 tentang pendanaan pondok pesantren, kini pintu-pintu sumber pendanaan bagi pesantren terbuka lebar, siapa pun dapat memberikan bantuannya, tentunya melalui sumber yang sah dan tidak mengikat.” tegasnya.
Melalui peta kemandirian, pesantren kami harapkan memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal,” tutur Mulyadi.
Selain itu, disamping membangun sinergi bersama Yayasan Hadji Kalla, Bidang PD. Pontren juga sedang menjajaki Kerjasama dengan Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) untuk mengadakan gerai penjualan BBM berskala tertentu yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen atau biasa dikenal dengan “pertashop” di beberapa pondok pesantren di Sulsel. (rls)