Mamuju, Upeks.co.id – Salah satu peserta jaminan kesehatan yang sadar tentang betapa pentingnya melaporkan perubahan data diri di dalam kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) adalah Alfredo (23). Hal itu dilakukannya agar suatu saat ketika ingin berobat ia tidak mendapatkan kendala dan bisa dijamin oleh program JKN-KIS yang dimilikinya. Saat ditemui Jamkesnews, Selasa (13/07), ia sedang melakukan proses update data kepesertaannya sebagai anak dari peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) PNS Daerah.
“Saya rutin melakukan update data kepesertaan untuk perpanjangan masa aktif anak PPU PNS daerah di bawah 25 tahun, karena kalau tidak dilakukan update data bisa-bisa status kepesertaan saya nonaktif. Oleh karena itu saya lakukan update biar sewaktu-waktu saya ada sakit bisa langsung digunakan berobat,” tutur mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Mamuju tersebut.
Sejak terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, ia menjadi tanggungan ayahnya yang seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), dan selama menggunakan layanan dari Program JKN-KIS ini, ia mengakui mendapatkan layanan kesehatan terbaik sampai sembuh.
“Pernah saya rawat inap karena penyakit tipes selama dua hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju pada tahun 2019, setelah mendapatkan rujukan dari Puskesmas Binanga. Saya rasa proses rujukannya sangat cepat, setelah mendapatkan surat dari FKTP langsung dibawa ke rumah sakit dan segera dilakukan tindakan,” ungkap Alfredo.
Alfredo pun menyampaikan harapannya kepada Program JKN-KIS yang sudah membantu dirinya dan masyarakat lain yang kurang mampu dalam melakukan pembayaran.
“Terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan atas Program JKN-KIS, saya mewakili sekian banyak mahasiswa merasa sangat terbantu. Kini kami tidak perlu cemas lagi bila tiba-tiba jatuh sakit, ditambah lagi dengan adanya aplikasi Mobile JKN yang sangat bermanfaat dan informatif, semuanya menjadi lebih mudah. Semoga untuk ke depannya Program JKN-KIS akan semakin baik dan terus berinovasi,” tutunya. (*)
