MAKASSAR.UPEKS.co.id—Program Kemenristekdikti terkait kampus Merdeka Belajar mendapat apresiasi positif dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia, termasuk Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Salah satu bahagian dari kebijakan Kemenristekdikri tersebut adalah pertukaran belajarmahasiswa. Wujudnya UMI laksanakan pertukaran mahasiswa.
Tahun Akademik (TA) 2021/2022 ini, terdata 68 mahasiswa dari luar Sulsel dari berbagai fakultas akan mengikuti program pertukaran belajar di UMI. Perkuliahan perdana, 6 September.2021.
Dibagian lain, Hanafi Ashad menambahkan, sebaliknya TA 2021/2022 ini, sebanyak 48 mahasiswa UMI dari berbagai fakultas, kecuali ilmu ilmu kesehatan.
Mereka juga akan menjadi duta.UMI dan kuliah diberbagai PT di Indonesia. Termasuk ada yang kuliah di Perguruan Tinggi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menyinggung proses perkuliahann mahasiswa Merdeka Belajar tersebut, Hanafi mengatakan, itu tergantung kebijakan masing-masing perguruan tinggi dimana mereka kelak belajar. Apakah kuliah tatap muka atau via daring.
”Bagi mahasiswa UMI, dimanapun kelak kuliah Kampus Merdeka, sangat diharapkan mampu berkolaborasi dengan mahasiswa tempatnya menimba ilmu,” tandas Hanafi.
Terkait manfaat pertukaran mahasiswa, Hanafi mengemukakan, jika ada hal positif, akan jadi masukan berharga bagi UMI. Itulah sebabnya, pihak UMI akan sebar angket bagi mahasiwa luar saat datang.
Begitupun saat mahasiswa yang bersangkutan sebelum tinggalkan kampus UMI, juga akan diberi angket.
Tujuan penyebaran angket, lanjut Hanafi, diharapkan UMi akan dapatkan berbagai masukan. Selanjutnya, pihak UMI akan menyusun proyeksi dan menentukan langkah atau program yang lebih strategis dan berkualitas ke depan.
Menyinggung mahasiswa asing yang akan belajar di UMI, WR 1 mengungkapkan, tahun ajaran ini terdapat empat mahasiswa dari luar negeri (Amerika dan Sudan). Mereka itu datang bukan karena program Kampus Merdeka Belajar, tapi program biasa.
‘Mahasiswa asing tersebut, ada yang akan kuliah di Fakutas Tehnik Sipil, Fakultas Sastra, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fak. Ilmu Komputer dan Pasca Sarjana, tutup Hanafi Ashad. (rls).