UMI Buka Kelas Internasional, Kuota Maba 2021/2022 Capai 4.500 Mahasiswa

UMI Buka Kelas Internasional, Kuota Maba 2021/2022 Capai 4.500 Mahasiswa

MAKASSAR.UPEKS.co.id—Berobsesi mewujudkan Universitas Berkelas Dunia (Class World University), UMI terus aktif berinovasi. Salah satu langkah strategis yang dilakukan, Tahun Akademik 2021/2022, UMI akan buka kelas mahasiswa internasional.

Hal tersebut dikemukakan Rektor UMI, Prof Dr Basri Modding usai dzikir dan launching penerimaan mahasiswa baru (maba) Tahun Akademik 2021/2022 di Lantai 9 Menara UMI, Jl urip Sumoharjo, Jumat (5/3).

Bacaan Lainnya

Saat memberi keterangan, Rektor didampingi Wakil Rektor (WR) 1, Dr Ir Hanafi Assad,MT dan WR 5, Prof Dr Ir Hattah Fattah, WR III, Dr Nasrullah Arsyad,SH,MH, para Dekan dan lembaga lingkup UMI.

Menurut rektor, tahap awal, Program Studi (Prodi) yang akan buka kelas internasional itu masing-masing Prodi Manajemen, Prodi Akuntansi, Prodi Hukum dan Prodi Farmasi. Pelaksanannya, kerjasama univ College University Pahang, Malaysia dan Cyber di Malaysia.

Menyinggung penerimaan Maba, lanjut Rektor, sejak 1 Maret 2021 UMI resmi buka pendaftaran mahasiswa baru dengan kuota maba 4.500 orang.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, UMI kerjasama medco, terutama kaitannya maba jalur beasiswa dari berbagai provinsi di Indonesia.

Sementara itu, WR 1, Dr Ir Hanafi Assad,MT yang juga Ketua Panitia Maba Tahun Akademik 2021/2022 menandaskan, kemungkinan besar, akan menyusul kerjasama UMI dengan Perguruan Tinggi (PT) lainnya di Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

”Fakultas Kedokteran UMI juga sangat potensial buka kelas internasional, namun butuh kesiapan dalam banyak hal. Untuk itu, kini tahap pembenahan,” kata Hanafi.

Senada dengan itu, WR 5 UMI, Prof Dr Ir Hatta Fattah mengemukakan, terkait kelas internasional, pihak UMI kini
aktif mematangkan berbagai hal teknis, termasuk kelak ada keharusan mahasiswa UMI kelas intenasional, wajib ujian di luar negeri sebagai syarat kredit transfer.

Selain, kerjasama UMI dengan perguruan tinggi di Malaysia dan Philipina, Fakultas Hukum UMI juga berharap kedepan, UMI jalin kerjasam dengan Perguruan Tinggi Utrecht di Belanda, namun hal itu tahap kajian, karena tentu banyak aspek harus dipersiapkan, kata Hatta Fattah.

Untuk mengikuti kelak internasional, lanjut Hatta Fattah, tentu akan melalui seleksi ketat. Termasuk kemampuan berbahasa internasional.

Sebelum keluar negeri, juga akan ada sosialisasi budaya. Pertimbangannya, biasanya memasuki sebuah negara, seseorang akan menghadapi kejutan budaya (shock culture). (arf).