Selayar Dilirik Investor, Terkait Potensi Pengembangan VCO

Selayar Dilirik Investor, Terkait Potensi Pengembangan VCO

KEPULAUAN SELAYAR, UPEKS.co.id– Potensi Kepulauan Selayar dalam bidang perkebunan, terutama kelapa mendapatkan perhatian dari PT. Agrotama Aryan Sukses yang berbasis di Jakarta.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang agroindustri itu, menilai Virgin Coconut Oil (VCO) sangat berpeluang dikembangkan dalam skala industri yang lebih besar.

Bacaan Lainnya
 

Penilaian itu dikemukakan oleh Warsono selaku Direktur Utama dari PT. Agrotama Aryan Sukses, Warsono, yang hadir pada pelatihan VCO metode Centrifugal, berlangsung tiga hari di Kepulauan Selayar, Senin- Rabu (8-10/3/2021).

“Kepulauan Selayar berpotensi menjadi pusat industri kelapa di Indonesia,” ucapnya.

Warsono berjanji akan membantu Kepulauan Selayar membuka jaringan sampai ke level pusat dalam upaya pengembangan VCO secara jangka panjang.

Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif, S.H., yang membuka kegiatan di Kantor Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Bonea Jalan Pahlawan Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng, menyampaikan hal yang sama terkait potensi kelapa di Kepulauan Selayar.

Menurut Saiful Arif, kelapa pernah menjadi pilar utama perekonomian masyarakat, sehingga Selayar sering disebut-sebut sebagai emas hijau.

“Sebutan emas hijau sangat beralasan. Bahkan bila dilihat dari aspek budaya kearifan lokal, kelapa kerap dijadikan mahar jika ada orang yang akan menikah,” ucapnya.

Pelatihan VCO metode Centrifugal tersebut, diselenggarakana oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkum) Kabupaten Kepulauan Selayar kerja sama dengan PT. Agrotama Aryan Sukses dan Koperasi Mutiara Nyiur Samudera binaan pengusaha asal Kepulauan Selayar yang berkiprah di Jakarta, Daeng Marowa.

Dalam sambutannya, Daeng Marowa menyampaikan komitmen yang sama untuk mengawal upaya menjadikan Kepulauan Selayar sebagai pusat industri kelapa dalam hal ini VCO.

“Kita awali dengan langkah kecil ini (pelatihan_red ). Karena perubahan besar selalu dimulai dengan langkah- langkah kecil,” ucapnya.

Peserta pelatihan berasal dari para pelaku UMKM dari delapan desa yang dinilai punya potensi pengembangan VCO.

Selain diberikan materi terkait hal-hal teknis dalam pengembangan VCO, peserta juga dibekali dengan konsep dasar pengembangan bisnis berjenis agroindustri.

Dakhri Sanusi, seorang akademisi yang juga memiliki pengalaman panjang dalam bidang eksport-import komoditas, termasuk kelapa dan turunannya, ikut memberi paparan pada pelatihan itu. (rls)

Pos terkait