MAKASSAR, UPEKS.co.id— Kondisi ekonomi yang memburuk akibat pandemi Covid-19 turut menghambat jalannya sejumlah industri, termasuk asuransi.
Perusahaan asuransi pun meramu berbagai strategi agar pendapatan premi tetap memenuhi target, atau setidaknya tidak terkoreksi cukup dalam.
Sebagai salah satunya, Manulife Indonesia yang berkomitmen memberikan layanan optimal kepada nasabah dengan pemanfaatan teknologi.
President Direktur dan CEO Manulife IndonesiaRyan Charland, mengatakan, karena adanya pembatasan keluar rumah di tengah pandemi maka Manulife menggalakkan digitalisasi dan memastikan para tenaga pemasar untuk tetap memberikan layanan melalui non-Face to Face.
“Manulife Indonesia akan terus membantu masyarakat membuat keputusan lebih mudah serta hidup lebih baik. Untuk itu Manulife Indonesia melihat kembali layanan-layanan yang diberikan kemudian memperbaruinya dengan lebih optimal memanfaatkan teknologi sehingga nasabah dan agen menjadi lebih mudah mencerna dan memahami,” ungkapnya.
Begitu pula dengan layanan Customer Service lanjut Ryan Charland, yang tetap berupaya melakukan pelayanan kepada nasabah dengan cara yang berbeda bahkan ketika tanpa harus bertatap muka.
“Kerjasama yang kuat antar tim Manulife Indonesia, baik karyawan maupun tenaga pemasar membuat upaya memenuhi kebutuhan nasabah dan bisnis tetap berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Hal ini terbukti dengan angka pembayaran klaim terkait Covid-19 yang sejumlah Rp 54,5 miliar per 9 November 2020.
Selain itu, tambahnya, Manulife juga bekerjasama dengan platform untuk memperluas jangkauan nasabah seperti dengan Halodoc. “Nasabah korporasi Manulife dapat memanfaatkan layanan ini untuk cek kondisi kesehatan mereka di aplikasi tersebut,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, Manulife Indonesia juga secara berkala mengadakan pertemuan secara virtual dengan para nasabah dan mendengarkan keluhan-keluhan mereka untuk menjadikan layanan perusahaan semakin baik ke depannya.(Mim)
