MAKASSAR.UPEKS.co.id—Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI) melalui Program Kemitraan Masyarakat di desa pesisir melakukan pelatihan bagi masyarakat untuk membuat pakan ikan dengan menggunakan sumber protein lokal, ikan Molly di Areal Petambakan Kecamatan Maros Baru, Sabtu 12 September 2020.
Kegiatan ini bentuk implemetasi dari program tri dharma perguruan tinggi melalui Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) yang diketuai Dr. Ir. Hasnidar, MS dan Anggota Dr. Ir. Andi Tamsil, MS.
Hasnidar yang merupakan Ketua PkM tersebut mengungkapkan, sektor perikanan merupakan sektor andalan Indonesia. Selain untuk kebutuhan konsumsi lokal juga untuk keperluan eksport, terlebih dimasa pandemi Covod- 19 ini, dimana hampir semua kegiatan ekonomi mengalami hambatan, baik produksi maupun pemasaran lokal dan eksport.
Ikan Molly yang selama ini merupakan hama di tambak udang/ikan banyak meresahkan.
Selain menjadi kompetitor pakan, juga menjadi kompetitor oksigen dan ruang, sehingga menyebabkan produktifitas tambak berkurang.
Sementara itu, masyarakat mengeluh dengan harga pakan komersial yang semakin mahal, karena protein yang digunakan masih diimport, urainya.
Sementara itu, Andi Tamsil mengatakan hasil analisis kami menunjukkan kadar Protein yang tinggi dan kandungan Asam Amino dan asam lemak esensial yang lengkap, sehingga sangat tepat untuk dijadikan sumber protein untuk pakan, tidak saja untuk pakan ikan dan udang, tapi juga untuk pakan ternak yaitu Itik dan ayam.
Masyarakat merasa sangat senang dengan pelatihan ini dan meminta agar tetap didampingi dan sedapat mungkin bisa dilakukan penelitian/pengabdian lanjutan untuk mencoba formulasi agar ikan molly bisa dijadikan makanan bagi manusia, sehingga nilainya bisa lebih tinggi dan merupakan sumber protein alternatif, tambahnya.
Menurut Ir. Rahman Hade, Manajer Tambak PT. Bosowa, Populasi ikan molly sangat banyak ditambak. setiap air pasang, bisa terkumpul sampai 100 kg ikan molly/petak, yang selama ini hanya dibuang atau dibenamkan di tanah agar tidak berbau.
Hal ini juga diperkuat Peneliti dari Balai Riset Maros, Kamaruddin dan Dahlan Penyuluh Perikanan, bahwa penggunaan ikan molly menjadi sumber protein, selain menyelesaikan problem hama, juga bisa menjadi sumber pendapatan bagi petambak.
Dia siap untuk bekerjasama dan membantu masyarakat untuk pengolahan dan pemasarannya, urainya. (rls).