Makassar, Upeks.co.id– Puluhan tenaga medis dan kesehatan (nakes) di Makassar yang melakukan penanganan covid-19 akan segera mendapatkan tempat tinggal sementara (penginapan).
Hal ini ditenggarai karena sulitnya nakes mendapat tempat tinggal yang layak ditengah wabah virus covid-19.
Aliyah Mustika Ilham, Anggota komisi IX DPR RI, mengatakan sudah selayaknya seluruh pihak memperjuangkan penginapan sementara bagi tenaga medis dan kesehatan.
Apalagi kata dia, nakes inilah yang menjadi garda terdepan dalam penanganan virus covod-19 ini.
“Penginapan tenaga kesehatan harus menjadi skala prioritas dan tentu jami akan perjuangkan hal tersebut. Agar selama mereka bertugas mereka mendapatkan tempat penginapan yang sesuai SOP dari kementrian kesehatan,” tuturnya saat dikonfirmasi Upeks.
Ia menyebutkan sekitar 70 nakes yang terdata di Rumah Sakit Wahidin akan mendapatkan layanan penginapan di Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar.
“Saya sudah melakukan survei ke BBPK dan tempat dianggap layak untuk nakes yang telah berjuang menangani pasien covid-19. Dan diketahui BBPK dan Rumah Sakit wahidin keduanya berada dibawah naungan kementrian kesehatan, sehingga diharapkan koordinasi dan kepastian keamanan dari tim kesehatan lebih terjamin,” tutur Aliyah.
Hal inipun disambut baik Dirut RS Wahidin, Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) ditandai dengan adanya rapat koordinasi.
Dirut RSUP Wahidin, Dr dr Khalid Saleh mengaku pemanfaatan gedung BBPK kedepannya, sesuai arahan Aliyah Mustika Ilham akan difungsikan sebagai ruang isolasi bagi nakes selama 14 hari.
“Kita tidak ingin, nakes mengalami stres selama penanganan pasien Covid 19, sehingga akan dilakukan rolling sistem untuk nakes,” ujar dr Khalid.
Lanjut dia, dengan rolling system ini, memberikan kesempatan kepada para nakes untuk bertemu dengan keluarganya.(rls)
Namun sebelum kembali ke keluarga masing-masing mereka diharuskan isolasi di BBPK selama 14 hari. “Ini untuk memastikan bahwa nakes kita benar-benar aman dari virus Covid 19, saat kembali berkumpul bersama keluarga,” ujarnya.
“Selama isolasi berlangsung tentu tidak terlepas dari SOP, serta konsep physical distancing termasuk meminimalkan kontak fisik,” lanjutnya.
Dengan adanya fasilitas ini, nantinya seluruh nakes di RSUD Wahidin akan di rolling dalam merawat pasien Cobid 19.
Sementara itu Kepala BBKP, Laode Musafin menambahkan kesiapan BBKP, mulai dari kesiapan penjemputan nakes, kebutuhan selama mereka dalam isolasi, hingga sarana olahraga, dengan tetap memperhatikan dan menerapkan SOP dari Kementrian Kesehatan.
“Insya Allah per tanggal 1, kami sudah siap menerima kehadiran nakes dari RS Wahidin untuk diisolasi di tempat ini,” ujarnya. (Mimi)