YOGYAKARTA.UPEKS.co.id— Program Kementerian Pertanian Republik Indonesia (RI) melalui Dinas Ketahanan
Pangan (DKP) Luwu Utara, berupaya menyiapkan secara detail program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-Up Innitiative (READSI).
Harapannya, agar pemanfaatan bantuan dana dan hibah dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) oleh pemerintah, baik Provinsi/Kabupaten/Kota lebih fokus dan terukur hasilnya bagi kepentingan dan kemajuan masyarakat pedesaan khususnya petani.
Demikian Kadis Ketahanan Pangan (DKP) Luwu Utara, Alauddin Sukri mengabarkan dari Yokyakarta melalui Kabag Humas dan Protokoler Lutra, Abd Hamid.
Dikatakannya, program READSI ini Luwu Utara (Lutra) kategori terbaik kedua se-Indonesia/Nasional, dengan capaian fisik 100% dan capaian keuangan 97,14%.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lutra, Alauddin Sukri pada rakor di Indoluxe Daerah Istimewa Yokyakarta,Jumat(14/2/2020).
Rakor diselenggarakan NPMO READSI Pusat dan dihadiri seluruh Kepala DKP Provinsi dan Kabupaten pelaksana program proyek Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-Up Innitiative (READSI).
Kegiatan didukung IFAD untuk memberdayakan rumah tangga pedesaan dengan keterampilan, kepercayaan dan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan dan penghidupan secara berkelanjutan melalui pendekatan program yang terukur.
Dengan demikian, output kegiatan ini petani memiliki informasi tentang tekhnologi baru komoditas tanaman pangan, terkhusus komoditi padi, jagung, buah, sayuran dan tanaman pekarangan meningkat,” terang Alauddin Sukri, seraya menambahkan rakor dilaksanakan 13-15 Februari 2020.
“Kadis Ketahanan Pangan, Alauddin Sukri hadir bersama Manager dan READSI Luwu Utara. Target yang ingin kita capai dalam kegiatan ini, membangun sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten,” ujarnya.
Kegiatan READSI nantinya dilaksanakan dengan pengawalan, baik dari aspek resiko, tata kelolah dan pengendalian melalui pendekatan quality, internal dan audit, paparnya.
Alauddin Sukri menyebutkan, perlu kehati-hatian dalam pelaksanaan READSI, dan kesesuaian dengan regulasi yang ada.
Kegiatan itu, Alauddin melakukan ekspose progres capaian 2019 dan rencana 2029. Adapun narasumber di kegiatan ini yakni Inspektur Irjen Kementerian Pertanian, Ir Susanto MM.
Sekadar informasi bahwa kegiatan READSI, itu selaras dengan pengembangan korporasi pertanian dari Kementan sejak tiga tahun lalu dengan pendekatan pada kelembagaan petani melalui koperasi, kelompok usaha bersama dan penguatan kelompok tani (Poktan) maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan).
“Fokus kedua adalah regenerasi petani untuk meningkatkan minat generasi muda kembali ke Pertanian, dan bangga menjadi petani. Kalau kedua hal ini berjalan selaras maka, pertanian di Bumi Lamaranginang julukan Luwu Utara maupun Nasional akan menjadi penopang utama kehidupan Bangsa dan Negara.(yustus)