JAKARTA.UPEKS.co.id—Rektor UMI, Prof. Dr. H Basri Modding, SE.,MSi., didampingi Wakil Rektor V,
Prof.Dr.Ir.M.Hattah Fattah,MS, dan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UMI, yang juga peneliti lobster, Dr.
Hasrun silaturrahmi Menteri Kelautan dan Perikanan RI di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (6/1).
Dihadapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, Rektor UMI menyampaikan, Hasil kajian ilmiah tentang lobster, Usulan Revisi Permen KKP No 56 Tahun 2016, dan Peluang kerjasama UMI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan lima tahun ke depan.
Dikemukakannya, hasil kajian dosen dan peneliti UMI tentang 14 jenis lobster, khususnya enam jenis lobster yang banyak ditemukan di Perairan Indonesia. Hasil kajian tersebut menjadi acuan dalam Revisi Permen KKP No. 56 Tahun 2016 yang banyak diperbincangkan berbagai kalangan akhir-akhir ini.
Untuk hal tersebut, UMI memberikan masukan terhadap revisi beberapa pasal krusial yang terkait penangkapan dan pengeluaran lobster (Panulirus spp) dan kepiting (Scylla spp) dari wilayah NKRI.
Sementara itu, Dr.Hasrun, dosen dan peneliti lobster dari FPIK UMI menyampaikan solusi optimasi manfaat ekonomi nasional dan kepentingan pelestarian sediaan (stock) dalam pengelolaan sumberdaya hayati lobster untuk kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Wakil Rektor V, Bidang Kerjasama, Prof.Dr.Ir.M.Hattah Fattah, menjelaskan beberapa potensi yang dimiliki UMI dalam mendukung Program Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk kemajuan pembangunan nasional.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo mengapresiasi dan berterima kasih kepada UMI atas kajian akademik dan inisiatif yang telah dilaksanakan.
Terutama untuk kepentingan pelestarian sediaan (stock) lobster dan menyetujui untuk segera menindaklanjuti kerjasama dengan melakukan akselerasi Pengembangan Kawasan Akuakultur dengan Pendekatan Ekosistem (Ecosystem Approach to Aquaculture) di Kabupaten Pinrang yang merupakan Pilot Project Food and Agriculture
Organization (FAO).
Menteri Kelautan dan Perikanan dalam pertemuan tersebut menginstruksikan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP segera melakukan kerjasama konkrit dengan UMI untuk pengembangan kawasan yang terletak di Kecamatan Lanrisang tersebut.
Menteri, Edhy Prabowo juga mendukung upaya UMI dalam meningkatkan produksi udang windu yang merupakan spesies asli Indonesia. Phronima suppa (Phronima sp) yang dikembangkan oleh peneliti UMI akan didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk menjadi pakan alami unggulan nasional untuk mensubsitusi
penggunaan Artemia salina yang tergolong pakan impor.
Phronima akan terus dikembangkan untuk meningkatkan produksi udang windu nasional serta mendorong pengembangan industri baru di wilayah pesisir.
Di akhir pertemuan Edhy Prabowo menyatakan kesediaan menghadiri Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan yang akan dilaksanskan, Juli di UMI. (rls).
